MALANG, Tugujatim.id – Burger kaki lima belakangan menjadi kuliner yang sangat digemari di Kota Malang. Salah satu alternatif burger lokal yang patut dicoba yakni Burger Fantasy. Selain harga yang tak bikin kantong jebol, rasa dan porsinya juga bikin menggoda.
Sahroni, 59, penjual Burger Fantasy mengatakan sudah berjualan burger sejak tahun 2009. Tepatnya di Jalan Ikan Piranha, Blimbing, Kota Malang yang juga merupakan kawasan tempat tinggalnya.
Buka sejak pukul 15.00 WIB, rupanya kedai Burger Fantasy ini semakin malam semakin ramai pembeli. Sehingga tak sedikit dari mereka yang harus rela antri untuk merasakan seporsi kelezatannya.
Sejatinya, burger adalah sejenis makanan berupa roti berbentuk bundar yang diiris dua dan di tengahnya diisi dengan patty yang biasanya diambil dari daging. Ditambahkan sayur-sayuran berupa selada, tomat dan bawang bombai. Lalu burger diberi mayones, saus tomat dan sambal serta mustard sebagai sausnya.
Meski tak jauh berbeda, lanjut Sahroni, kudapan yang ia jual memiliki ciri khas sendiri. Salah satunya yakni daging patty yang tebal, beda dengan burger kaki lima pada umumnya. Ditambah dengan berbagai varian yang pasti laris manis diburu pembeli. “Dagingnya tebal, iya bikinan sendiri,” ujar dia
Adapun sederet menu sederhana yang disajikan Burger Fantasy ialah Burger Keju, Burger Telur, Burger Daging, Burger Telur Keju, Burger Double Telur, Burger Daging Keju, Burger Daging Telur, Burger Spesial Daging Telur Keju, Burger Double Daging Keju dan Double Daging Telur Keju. Harganya sangat terjangkau, berkisar antara Rp 8 hingga Rp 22 ribu rupiah saja.
Salah satu pembeli, Tia, 23 mengaku sudah seringkali membeli Burger karena rasanya yang enak dan harganya sangat terjangkau. “Rotinya itu besar dan lembut, daging sama telurnyaa gede, enak, murah pula. Beli yang daging telur aja cuma Rp 16 ribu, asli kenyang,” jelas perempuan yang juga warga Balearjosari itu.
Menurut Tia, dirinya bersama keluarga sudah langganan lumayan lama dan diakuinya tidak ada yang berubah kecuali sistem pemesanan.
“Saya langganan itu lumayan lama sebelum viral seperti sekarang ya. Dulu memang ramai tapi ngga sampai mengular gini, yang beda lagi cuma sekarang sistem pesennya harus nulis dulu di kertas terus bayar, kalau dulu cuma pesen biasa aja, mungkin karena semakin rame itu ya,” pungkasnya.