MALANG, Tugujatim.id – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Menko PMK RI), Muhadjir Effendy bersama Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI), Tri Rismaharini menyalurkan langsung santunan kepada beberapa perwakilan ahli waris korban tragedi Kanjuruhan, di Kantor Kecamatan Klojen, Kota Malang, pada Senin (3/10/2022).
Kedua menteri itu didampingi oleh Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Basarah; Wali Kota Malang, Sutiaji; hingga Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto. Beberapa di antara anggota keluarga itu tampak berkaca-kaca menahan tangis.
“Kami ucapkan belasungkawa atas kepergian dan berpulangnya bapak, ibu, adek, kakak, putra, putri bapak ibu sekalian. Kita semua, bukan hanya warga Malang yang berduka namun seluruh bangsa ikut merasakan musibah yang luar biasa ini,” ucap Risma, sapaan akrab Mensos.
Dikatakan Risma, tragedi ini merupakan bencana sosial. Maka, pihaknya menyalurkan santunan kepada masing-masing ahli waris sebesar Rp15 juta beserta sembako yang terdiri dari beras 5 kg, minyak 2 liter, kecap, saus sambal, susu kental manis, biskuit, sarden, kopi, dan teh.
“Rp15 juta itu per korban. Jadi kalau korbannya dua, kami berikan dua. Kalau tiga korban, maka kami berikan tiga. Standarnya begitu,” terangnya.
Selain kedua hal itu, pihaknya juga tengah menyiapkan treatment khusus bagi keluarga korban yang berada pada situasi tertentu, seperti tulung punggung keluarganya yang meninggal atau kedua orangtuanya meninggal.
“Itu kita tangani khusus pasca situasi ini untuk keberlanjutan hidupnya. Terutama, anak-anak yang ditinggalkan bapak yang selama ini mencari nafkah. Untuk jumlahnya, masih terus kita data, staf saya ada 50 kayaknya di sini karena banyak. Termasuk yang luka-luka,” tukasnya.
Usai dari Kantor Kecamatan Lowokwaru, Risma bertolak ke Kantor Kecamatan Klojen dalam rangka agenda serupa dan dilanjutkan ke beberapa daerah di Kabupaten Malang.
Dalam hal ini, sedikitnya ada 125 ahli waris yang terdata per Senin (3/10) di Kota Malang dan Kabupaten Malang yang mengalami bencana sosial tersebut. Data ini terus bergerak sesuai perkembangan di lapangan.
Selain santunan ahli waris, Kemensos juga telah bergerak membantu evakuasi korban di stadion saat terjadi kericuhan, pada Sabtu (1/10/2022), melalui Pelopor Perdamaian (Pordam) dan Taruna Siaga Bencana (Tagana), dilanjutkan dengan pendataan ahli warus korban meninggal.
Melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) milik Kemensos di seluruh Indonesia, hingga hari ini melakukan Layanan Dukungan Psikososial bagi korban luka berat maupun ringan dan dukungan bagi keluarga baik yang ada di rumah sakit maupun yang ada di rumah duka.
Selain itu, kata dia, Kemensos melalui SDM PKH juga mendata ahli waris yang memiliki komponen ibu hamil, anak usia dini, anak sekolah, lansia, maupun disabilitas untuk bisa dimasukkan dalam DTKS sebagai basis data penerima bantuan sosial.