MALANG, Tugujatim.id – Meski dalam kondisi pandemi Covid-19 dan baru saja diterpa gempa Malang 6,1 Magnitudo yang mengguncang Malang Selatan, warga tetap antusias melaksanakan salat Tarawih pertama di Masjid Jami’ Gondanglegi, Kabupaten Malang.
Kondisi Kecamatan Gondanglegi itu sendiri pasca gempa yang berpusat di 90 km sebelah barat daya Kabupaten Malang dengan kedalaman 25 km, tidak separah wilayah-wilayah lain seperti Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Bantur, Dampit, dan Ampelgading.
Meski begitu, warga tetap bersemangat walaupun harus menjaga jarak 1 meter setiap saf dan wajib menerapkan protokol kesehatan (prokes). Salah seorang jamaah, Budianto, mengatakan, jika ibadah salat Tarawih hanya sekali dalam setahun sehingga dia harus menunaikannya.
“Ini kan hanya setahun sekali, jadi amat rugi jika tidak dilaksanakan,” tegasnya saat dikonfirmasi Senin (12/04/2021).
Pria yang berprofesi sebagai guru ini mengatakan, dirinya tetap menjaga prokes.
“Tentu menjaga jarak, memakai masker, dan tidak bersalaman dengan banyak orang, pasti aman,” ujarnya.
Dia juga mengatakan jika dirinya mengapresiasi para remaja masjid dan pengurus masjid yang sudah mengatur para jamaah dengan baik.
“Saya lihat prokes berjalan sangat baik, jadi saya sangat merasa aman menjalankan ibadah hari ini,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Fachrudin, jamaah lain, mengatakan jika dia sudah berada di masjid sejak Magrib.
“Saya di sini sejak Magrib, saya memang sengaja menunggu hingga Tarawih tiba,” jelasnya.
Dia mengatakan jika dirinya memang suka menunggu Tarawih di Masjid Jami’ Gondanglegi karena suasananya menenangkan.
“Di sini udaranya segar dan suasananya menenangkan, jadi enak buat nunggu sambil berzikir,” ujarnya.