MALANG, Tugujatim.id – Ada beberapa alasan dan penyebab manusia bermimpi. Mimpi juga memiliki peran-peran tertentu yang sampai saat ini belum bisa dibuktikan secara ilmiah, tapi dipercaya oleh para ilmuwan yang melakukan penelitian tentang mimpi.
Dilansir dari healthline.com, mimpi adalah halusinasi yang terjadi pada tahap tidur tertentu. Mimpi menjadi jelas pada tahap tidur REM atau tahap gerakan mata cepat saat Anda mungkin cenderung tidak mengingat mimpi Anda.
Banyak ditemukan peran tidur itu adalah mengatur metabolisme, tekanan darah, melancarkan fungsi otak, dan ada aspek kesehatan lainnya. Tapi, lebih sulit bagi para peneliti untuk menjelaskan peran mimpi.
Saat terbangun, pikiran Anda memiliki logika tertentu. Saat tidur, otak Anda masih aktif, tapi pikiran atau mimpi Anda sering kali menjadi sedikit atau bahkan tidak masuk akal. Ini mungkin karena pusat emosional otak memicu mimpi daripada pikiran logis.
Meski tidak ada bukti yang pasti, mimpi biasanya merupakan pemikiran otobiografi berdasarkan aktivitas terbaru, percakapan, atau masalah lain dalam hidup Anda. Namun, ada beberapa teori populer tentang peran mimpi.
Berikut adalah beberapa teori populer tentang peran mimpi yang masih belum sepenuhnya disetujui oleh para peneliti:
1. Mimpi sebagai Terapis
Mimpi mungkin merupakan cara untuk menghadapi drama emosional dalam hidup Anda. Dan karena otak beroperasi pada tingkat yang jauh lebih emosional saat tidur, otak Anda mungkin membuat koneksi mengenai perasaan yang tidak akan dibuat saat Anda dalam kondisi sadar.
2. Mimpi sebagai Pelatihan Pertarungan atau Lari
Salah satu area otak yang paling aktif selama bermimpi adalah amigdala. Amigdala adalah bagian otak yang terkait dengan naluri bertahan hidup dan respons untuk melawan atau lari. Satu teori menunjukkan bahwa amigdala lebih aktif saat tidur daripada saat Anda terjaga.
Itu mungkin cara otak untuk membuat Anda siap menghadapi ancaman. Untungnya, batang otak mengirimkan sinyal saraf selama tidur REM yang mengendurkan otot Anda. Dengan begitu, Anda tidak mencoba berlari atau memukul dalam tidur Anda.
3. Mimpi sebagai Inspirasi
Salah satu teori mengapa kita bermimpi adalah membantu memfasilitasi kecenderungan kreatif kita. Seniman dari setiap bidang menyebutkan mimpi sebagai inspirasi beberapa karya paling kreatif mereka.
Anda mungkin pernah terbangun dari tidur dengan ide bagus untuk film atau mungkin lagu. Tanpa filter logika dalam kehidupan nyata, Anda yang dapat membatasi aliran kreatif, pikiran, dan ide yang tidak memiliki batasan saat tertidur.
4. Mimpi sebagai Pembantu Ingatan
Salah satu teori yang dipegang secara luas tentang tujuan mimpi adalah membantu Anda menyimpan ingatan penting dan hal-hal yang telah dipelajari, menyingkirkan ingatan tak penting, dan memilah-milah pikiran dan perasaan yang rumit. Penelitian menunjukkan bahwa tidur membantu menyimpan ingatan.
Jika Anda mempelajari informasi baru dan tidur setelahnya, Anda akan mengingatnya lebih baik daripada jika diminta untuk mengingat informasi itu tanpa manfaat tidur. Bagaimana mimpi memengaruhi penyimpanan dan ingatan memori belum dipahami dengan jelas. Tapi, mimpi dapat membantu otak lebih efisien menyimpan informasi penting sambil menghalangi rangsangan yang dapat mengganggu memori dan pembelajaran.
Ada juga beberapa faktor yang dapat memengaruhi mimpi kita. Yaitu, makanan, kondisi kesehatan, dan kegiatan sehari-hari kita. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh PubMed Central menemukan, salah satu cara yang baik untuk tidur lebih nyenyak adalah dengan berolahraga di pagi hari. Lari yang baik atau latihan kardio lainnya sebelum tengah hari membantu mengatur waktu sehingga kita lebih cenderung tertidur lebih cepat dan menghabiskan lebih banyak waktu dalam tidur nyenyak.
Itulah peran mimpi dalam kehidupan manusia. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan Anda tentang mimpi!