MALANG, Tugujatim.id – Imbas dari penerapan jalur satu arah di kawasan Kayutangan, Kota Malang, Jawa Timur, sedikit banyak berpengaruh tidak hanya kepada arus lalu lintas, namun juga berdampak kepada bangunan monumen di Jalan Tangkuban Perahu Kota Malang atau sebelah pintu timur Stadion Gajayana Kota Malang.
Kabar yang telah beredar, Pemkot Malang bakal memindah monumen Tentara Genie Pelajar (TGP) serta monumen PKK lebih ke tengah menyesuaikan median jalan, agar jalan yang dilalui lebih lebar dan arus lalu lintas lebih lancar, sehingga tidak berbelok terlebih dahulu seperti saat ini.
Di beberapa lini masa juga telah diutarakan bahwa penggeseran monumen yang akan dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang itu membutuhkan anggaran sebesar Rp700 juta.
Menanggapi kabar tersebut, Anggota Komisi C DPRD Kota Malang dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Eko Herdiyanto mengatakan bahwa pihaknya setuju atas rencana penggeseran monumen itu. “Idealnya memang harus bersih memang karena kurang luas. Ya kami setuju, karena sudah di dok budget anggarannya,” kata Eko, pada Jumat (26/05/23).
Namun, ia juga memberi peringatan kepada Pemkot Malang, utamanya kepada OPD yang bakal melaksanakan pergeseran itu, agar bisa melakukannya sesuai dengan kajian teknis. “Yang penting dasar pemindahan itu berdasarkan kajian ya. Kajian teknis termasuk untuk mengurai arus lalu lintas dengan sistem oneway di daerah situ, semoga saja gak menambah titik macet,” pesannya.
Menurut Eko, berdasar kondisi yang terjadi saat ini pasca penerapan satu arah Kayutangan, keberadaan posisi monumen dirasa kurang strategis, sehingga perlu adanya pergeseran. “Memang kalau patung atau tugu yang ada saat ini memang tidak strategis, itu posisinya kalau kendaraan mau ke kanan itu kurang luas,” ucapnya.
Pemkot Malang sendiri belum bisa memastikan waktu pengerjaan pergeseran dua monumen tersebut, karena saat ini masih dalam proses tender.(ads)