MALANG, Tugujatim.id – Cuaca panas di beberapa daerah yang masih berlangsung hingga akhir September ini, cukup berdampak tidak hanya pada alam, namun juga pada kesehatan masyarakat. Dampak kesehatan terhadap masyarakat di antaranya yakni ancaman Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang pun meminta masyarakat mewaspadai ancaman ISPA ini.
Kepala Dinkes Kota Malang, dokter Husnul Mu’arif mengatakan bahwa untuk mengantisipasi ISPA, pihaknya mengimbau kepada warga agar tidak terlalu lama berkegiatan di luar ruangan. “Upaya preventifnya, agar jangan terlalu lama kegiatan di luar, kalau terpaksa harus pakai alat pelindung diri berupa masker,” imbaunya, pada Jumat (29/09/23).
Menurut Husnul, suhu udara yang sangat terik dan kering di musim kemarau, terutama pada siang hari, membuat partikel debu-debu di luar bisa masuk ke saluran pernapasan. “Iya kalau ini kan perubahan atau cuaca ekstrem yang kebetulan masih kering, cuaca kering, debu-debu banyak yang berterbangan. Itu debu di luar, debu di dalam rumah juga berpengaruh,” katanya.
Berdasarkan data Dinkes Kota Malang pada periode Januari hingga Juli 2023, ada sekitar 43 ribu warga yang terdiagnosa ISPA. Jumlah ini hampir mendekati jumlah total warga yang terdiagnosa ISPA sepanjang 2022 yakni 56 ribu orang.
“Sehingga kalau itu berlanjut, terus kondisi badan bisa menurun, biasanya ada keluhan flu dan orang sering bersin, kadang suhu badan juga naik,” pungkasnya.
Reporter: Yona Arianto
Editor: Lizya Kristanti