Nenek 7 Cucu di Surabaya Berhasil Raih Gelar Sarjana di Usia 61 Tahun

RR Eka Surjandari Hendrakusuma, perempuan yang sudah berusia 61 tahun dan memiliki 7 cucu namun tetap semangat mengenyam pendidikan dan berhasil meraih gelar sarjana. (Foto: Berita Anak Surabaya) tugu jatim nenek sarjana, mahasiswa tertua
RR Eka Surjandari Hendrakusuma, perempuan yang sudah berusia 61 tahun dan memiliki 7 cucu namun tetap semangat mengenyam pendidikan dan berhasil meraih gelar sarjana. (Foto: Dokumen/Berita Anak Surabaya)

SURABAYA, Tugujatim.id – Gelora api semangat yang ditunjukkan oleh sosok bernama RR Eka Surjandari Hendrakusuma dalam meniti pendidikan boleh jadi patut ditiru. Meski usianya telah menginjak 61 tahun dan telah memiliki 7 cucu, ia tetap semangat belajar dan akhirnya berhasil meraih gelar sarjana dari Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Sabtu (30/10/2021) lalu.

“Alhamdulillah saya sudah diwisuda hari Sabtu (30/10/2021) kemarin,” ujar Eka kepada Basra, partner Tugu Jatim, Selasa (2/11/2021).

Ibu empat anak sekaligus nenek dari tujuh cucu ini tercatat sebagai wisudawan tertua di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa). Gelar sarjana berhasil diraih Eka setelah menempuh pendidikan kuliah selama 3,5 tahun. Hebatnya, Eka mampu meraih IPK 3,76.

Eka mengisahkan keinginan kuliah berawal dari tidak adanya guru-guru PAUD di tempatnya yang memiliki pendidikan khusus tentang PAUD.

“Sekarang kan PAUD berada di bawah Diknas jadi kurikulum harus ikut Diknas. Kebetulan saya kan Ketua Pos PAUD, nah saya tawari guru-guru di PAUD untuk kuliah lagi agar dapat ilmu yang lebih kompeten. Tapi ndak ada yang mau, ya sudah saya saja yang kuliah,” jelas lulusan PG PAUD Unusa ini.

Selama kuliah, Eka tak mengeluh sedikitpun. Meski harus naik motor setiap ke kampus, Eka rela menjalaninya. Ini dilakukan Eka sebelum pandemi melanda.

“Sebelum pandemi kan kuliah masih tatap muka, jadi saya ke kampus naik motor. Itu setiap hari Senin sampai Jumat. Alhamdulillah saya masih sanggup naik motor,” tukasnya seraya tergelak.

Tak hanya harus rela kuliah naik motor, panggilan ‘Uti’ yang disematkan kepada dirinya juga diterima dengan terbuka.

“Saya kan paling tua di kampus, jadi teman-teman di kelas manggilnya Uti,” gelaknya.

Dukungan dari pihak keluarga membuat wanita kelahiran 28 April 1959 ini bisa menyelesaikan kuliah.

Eka menceritakan saat pertama kali dirinya ingin melanjutkan kuliah dan menyampaikan keinginannya kepada keluarga.

“Saat itu anak-anak kaget saya akan kuliah lagi. Tapi hanya sebatas kaget saja, dukungan tetap diberikan dan meyakini kalai ibunya bisa menyelesaikan kuliah,” katanya.

Bagi Eka pendidikan hukumnya wajib, sehingga tidak mengenal waktu dalam menuntut ilmu. Eka juga ingin memberikan contoh kepada cucu-cucunya jika dia bisa menjadi sarjana meskipun usia sudah tidak muda lagi.

“Saat usia muda saya sempat kuliah tetapi tidak selesai karena berbarengan dengan kerja. Nah sekarang saya ingin menyelesaikan pendidikan sarjana, dan memaksa harus kuliah lagi. Alhamdulillah saya bisa mewujudkannya,” pungkasnya.

 

Sumber Artikel: Berita Anak Surabaya