MALANG, Tugujatim.id – Modus maling kini kian beragam saja untuk melancarkan aksinya. Bahkan, kakek-nenek bernama Rondi, 76; Siti Aminah, 68, warga RT 04, RW 09, Kelurahan Polowijen, Kota Malang, Jatim, ini menjadi korban sekelompok ibu-ibu yang melakukan pencurian pada Rabu (01/06/2022). Tabungan senilai Rp70 juta digondol maling di Malang yang nyaru numpang ke toilet.
Aksi maling di Malang ini terekam CCTV milik tetangga korban. Peristiwa itu terjadi sekira pukul 17.05 di rumah korban sekaligus dijadikan toko sembako di Jalan Cakalang Nomor 188, RT 04, RW 09, Kelurahan Polowijen, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Awalnya ada 2 perempuan berusia 40 dan 30 tahunan beserta anak kecil mengendarai motor N-Max ke toko itu. Saat datang, kakek Rondi mengatakan, pelaku nyaru hendak membeli sembako dalam jumlah banyak.
”Pelaku mau beli banyak sembako. Beli beras sampai 20 kilo, telur, minyak goreng, bawang, banyak wis. Akhirnya saya sama ibu sibuk nimbang-nimbang. Sempat heran, tapi ya karena dulu pernah ada orang beli nebas kayak gitu, saya jadi gak curiga,” kata Rondi saat ditemui di rumahnya.
Melihat ada kesempatan, maling di Malang ini berusaha melancarkan aksinya. Salah satu pelaku ibu-ibu muda yang teridentifikasi memakai celana jins dan jaket hitam meminta izin untuk ke toilet karena anaknya ingin buang air besar. Kebetulan waktu itu hanya ada mereka berdua di rumah.
Kakek Rondi mengizinkan pelaku masuk tanpa pengawasan meski tahu bahwa mereka adalah orang asing. Pelaku satunya berbaju daster berusaha terus mengalihkan perhatian dengan terus memesan sembako jenis lainnya.
Saking banyaknya sembako yang dipesan, kakek Rondi tak sadar bahwa pelaku telah beraksi begitu lama di dalam rumah. Saking lamanya, pencuri ini berhasil membuka peti bergembok di dalam kamar, tempat dia dan istrinya menyimpan uang tabungan bertahun-tahun.
”Waktu sudah keluar, tiba-tiba yang ibu pakai daster bilang mau panggil becak. Alasannya gak bisa bawa barang sebanyak itu dengan sepeda motor. Saya masih gak sadar saat itu,” kisahnya.
Tahu siasat mereka berhasil, kedua pelaku pun kabur. Saat itu, kakek Rondi masih tidak sadar karena dilihat gembok peti masih dalam keadaan terkunci. Kamarnya juga terlihat rapi dan tidak berantakan.
Kakek Rondi baru sadar dari kecurigaan anaknya yang semula dipanggil datang membantu mengemasi barang pesanan tersebut. Ditunggu-tunggu lama hingga petang, pembeli tersebut tak juga kembali.
Akhirnya anaknya merasa ada yang janggal, lalu menyuruh orang tuanya itu memeriksa semua harta benda yang dimiliki. Di situlah korban mendapati tas berisi uang tabungannya selama bertahun-tahun telah raib.
”Akhirnya saya buka gembok kotaknya dan diperiksa tas isi uang tabungan itu sudah gak ada. Saya terus lemes. Jumlahnya ada sekitar Rp70 juta, tadinya rencana mau saya buat umrah,” ujar pria berkacamata ini yang tampak sedih.
Usai kejadian, para tetangga yang kemudian tahu peristiwa itu langsung melaporkan kejadian ini ke Polsek Blimbing. Petugas kepolisian juga telah melakukan olah TKP hingga pukul 21.00.
Dari hasil rekaman CCTV, muka kedua pelaku tidak begitu jelas karena tertutup masker. Satu ibu-ibu diperkirakan usia 30 tahunan berkaus kuning, jaket hitam, dan pakai celana jins. Satu pelaku lainnya lebih tua, berbaju daster dan berjaket hitam.
Saat kabur, salah satu pelaku tampak menenteng jaket hitam yang diduga digunakan untuk menutupi tas curiannya. Padahal saat datang, jaket pelaku itu dipakai. Aksi itu tampak terencana karena dari pelat motor kendaraan pelaku dicopot. Begitu juga tidak ada kesan berantakan di dalam kamar.
Saat ditanya apakah ada orang lain selain mereka yang tahu perihal kotak uangnya tersebut? Korban mengaku tidak pernah cerita kepada siapa pun.
”Tidak pernah cerita, cuma saya sama ibu saja yang tahu,” jawabnya.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim