Bisnis  

Omzet Pedagang di Stadion Kanjuruhan Malang Merosot Tajam

Hingga 80 Persen

stadion kanjuruhan tugu jatim
Toko Satu Jiwa yang kini sepi pembeli. Foto: Aisyah Nawangsari/Tugu Jatim

MALANG, Tugujatim.id – Omzet para pedagang di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, merosot tajam dampak dari tragedi Kanjuruhan, Oktober 2022 lalu. Bahkan, ada yang omzetnya merosot hingga 80 persen karena minimnya kegiatan di stadion itu.

Pemilik Toko Satu Jiwa, Paijo mengatakan bahwa sejak kembali buka setelah 40 hari tragedi Kanjuruhan, penjualannya menurun tajam. Jika sehari-hari ia bisa meraup omzet hingga Rp1 juta, kini ia harus puas dengan omzet tak lebih dari Rp300 ribu. “Kalau dulu, setiap hari ada jersey yang keluar (laku), ini sudah satu minggu jersey belum ada yang keluar,” paparnya, pada Senin (13/2/2023).

Kata ia, dagangannya paling laris saat ada pertandingan besar (big match). Dalam sehari, ia bisa mendapatkan omzet Rp10 juta. Sementara di pertandingan biasa, ia biasa mendapat omzet Rp2 juta. “Kalau ada pertandingan, tergantung lawannya. Kalau lawannya Persija atau Persebaya, bisa Rp10 juta per hari,” ungkapnya.

stadion kanjuruhan tugu jatim
Persewaan motor trail mini dan odong-odong di area luar Stadion Kanjuruhan. Foto: Aisyah Nawangsari/Tugu Jatim

Senada dengan Paijo, penurunan omzet juga dirasakan pemilik penyewaan motor trail mini dan odong-odong, Poniem. Ia mengatakan bahwa omzetnya kini turun 50 persen dibandingkan sebelum terjadi tragedi Kanjuruhan.

Sebelumnya, ia bisa mendapat omzet Rp5 juta per hari. Kini, ia hanya mendapat Rp2-2,5 juta per hari. “Tapi kalau hujan ya zonk (tidak dapat apa-apa),” ujarnya.

Memiliki warung di Stadion Kanjuruhan sejak 2008, Awang Karta juga merasakan kemerosotan omzet. Bahkan, omzetnya dirasa lebih rendah dibandingkan saat pandemi COVID-19. “Kondisi penjualan pasca tragedi sangat menurun. Kalau dibandingkan masa pandemi, masih mending ketika masa pandemi,” ungkapnya.

Bahkan, saat momen tahun baru 2023, ia hanya mendapat omzet tak lebih dari Rp300 ribu. Padahal, jika sedang ramai, apalagi saat ada pertandingan, Awang bisa mendapat omzet Rp3-5 juta. “Malam tahun baru kemarin pasca tragedi itu sangat sepi sekali di sini. Bukan cuma yang nyewa ruko saja, penyewa mainan dan PKL itu pendapatannya turun drastis,” kata Awang.