TUBAN, Tugujatim.id – Operasi kilang minyak Tuban terancam mundur dua tahun dari jadwal sebelumnya pada 2026 ini menjadi 2028. Hal ini terganjal hasil Final Investment Dicision (FID) atau keputusan final investasi yang ditargetkan selesai pada 2024.
Melansir dari berbagai sumber, Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Taufik Aditiyawarman mengatakan, Pertamina masih diminta permodelan keuangan yang sejalan dengan kebutuhan Proyek Strategis Nasional (PSN).
“Financial modeling untuk kilang minyak Tuban ini supaya bankable dan marketable. Untuk konstruksi, insyaa Allah pada 2028,” ucap Taufik pada Selasa (06/06/2023).
Dengan dimulai FID, dia mengatakan, jadwal on stream untuk proyek ini mengalami penyesuaian. Setidaknya kilang minyak Tuban ditargetkan selesai dan mulai beroperasi pada 2028.
“Ini mundur dari schedule yang ada. Paling tidak 2028 selesai,” terangnya.
Untuk diketahui, Pertamina Rosneft merupakan perusahaan patungan (joint venture) antara Pertamina Group dengan raksasa energi Rosneft asal Rusia yang menjadi pelaksana proyek strategi nasional GRR Tuban.
Berdiri di atas lahan seluas 834 hektare, kilang minyak yang diharapkan menjadi fasilitas Petrokimia terbesar di Asia Tenggara ini ditargetkan beroperasi pada 2027 dan menyerap kurang lebih 27.000 tenaga kerja pada saat konstruksi serta 2.500 tenaga kerja setelah proyek beroperasi.