Tugujatim.id – Youth of Indonesia (@youthofid) menyelenggarakan festival kemerdekaan virtual dengan konsep #17anBarengYOI pada Selasa (17/08). Kegiatan ini diselenggarakan melalui zoom meeting dan disiarkan langsung di YouTube dan Instagram Youth of Indonesia.
Festival berlangsung mulai pukul 13.00 diawali dengan PSBB (Pengibaran Sang Bendera Bangsa) dengan Chelsea Islan sebagai inspektur upacara virtual.
Seperti diketahui Youth of Indonesia (YOI) merupakan organisasi atau komunitas yang fokus dalam pembangunan pemuda pemudi Indonesia melalui program-program yang berkualitas dan salah satu progam yang dihadirkan saat ini yaitu #17anBarengYOI.
Festival kemerdekaan virtual ini menghadirkan rangkaian kegiatan menarik, di antaranya ikut PSBB (Pengibaran Sang Bendera Bangsa), taat PPKM (Pemuda Pemudi Kita Merdeka), pakai Masker (Masak Keren Kreatif), dan senang hati ngelakuin 5M (Merayakan keMerdekaan dengan Menyaksikan Musisi Menyanyi).
Kegiatan taat PPKM (Pemuda Pemudi Kita Merdeka) dibagi 2 sesi yaitu PPKM Lv.1 dengan pembahasan “Merdeka Belajar” dan PPKM Lv.2 “Merdeka Berkarya”. Pada sesi satu, Najeela Shihab dan Mikha Tambayong menjadi Guest Star yang sangat inspiratif dalam bidang pendidikan.
Dalam kesempatan tersebut, Najeela Shihab menyampaikan definisi merdeka belajar. Menurutnya, sebenarnya merdeka untuk belajar bukan dari belajar, dari merdeka belajar ada tiga hal yang perlu diterapkan yaitu komitmen belajar, mandiri, dan reflektif.
“Kalau dari saya sebagai pendidik, saya mendeskripsikannya dalam tiga hal dari merdeka belajar, pertama komitmen buat belajar sehingga tahu manfaat dari belajar. Kedua mandiri sehingga tidak menyalahkan orang lain dan memiliki target sehingga bisa terkontrol. Ketiga yaitu reflektif sehingga tahu keunikan, minat dan yang masih menjadi tantangan kita,” kata wanita yang kerap disapa kak Ela itu.
Mikha Tambayong menanggapi pertanyaan tersebut dengan pernyataan learning is privilege karena tidak semua orang bisa mendapatkan hak seperti itu.
“Menurut saya Learning Is a privilege, maksudnya kita bisa pergi belajar. Kita bisa pergi sekolah buat aku privilige karena tidak semua orang bisa mendapatkan hak tersebut, namun sebenarnya tidak semua anak mendapatkan kesempatan seperti itu. Seiring berjalannya waktu aku melihat sekolah bukan sebagai paksaan, myself is equipment karena belajar adalah senjata. Aku merasa kita harus merdeka untuk belajar karena belajar adalah senjata buat kita,” ungkapnya.
Sementara itu, dalam sesi dua menghadirkan tiga guest star yaitu Ernest Prakasa yang merupakan aktor, komedian dan penulis. Kedua yaitu Yasa Singgih seorang co-founder & CEO Fortius, dan Iqbal Ramadhan, aktor dan musisi.
Sesi dua ini membahas tentang pemanfaatan internet serta sumber daya yang ada agar menghasilkan karya yang berkualitas. Yasa Singgih memaparkan bahwa pada zaman sekarang sangat beruntung karena sudah ada market place, payment gateway, dan logistik sehingga mempunyai banyak peluang untuk memulai berwirausaha.
“Aku termasuk orang yang beruntung karena ikut merasakan transisi dari zaman analog ke zaman digital, namun lebih beruntung lagi anak zaman sekarang karena market placenya sudah ada, payment gatewaynya sudah ada, logistiknya sudah ada. Satu kata yaitu ekosistem yang mendukung untuk memulai usaha, pilihannya kita mengambil opportunity atau hanya pengin lihat,” paparnya.
Sementara itu, Iqbal Ramadhan dan Ernest Prakasa menceritakannya pengalaman entertainment mereka di tengah pandemi.
Kegiatan #17anBarengYOI ini ditutup dengan konser virtual 5M (Merayakan keMerdekaan dengan Menyaksikan Musisi Menyanyi) dengan penampilan bintang HIVI, Gamaliel, Sheril Sheinafia, dan Vidi Aldiano.