Pasca Diterpa Gempa Malang, Warga Dampit Tetap Laksanakan “Megengan”

Dwi Lindawati

News

Warga Dampit, Kabupaten Malang, sedang memasak untuk acara megengan pasca gempa Malang. (Foto: Rap/Tugu Jatim)
Warga Dampit, Kabupaten Malang, sedang memasak untuk acara megengan pasca gempa Malang. (Foto: Rap/Tugu Jatim)

MALANG, Tugujatim.id – Desa Majang Tengah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, merupakan salah satu wilayah dengan dampak terparah akibat gempa 6,1 Magnitudo di Malang Selatan. Meski begitu, warga tetap antusias melaksanakan upacara “Megengan” untuk menyambut Bulan Suci Ramadhan besok (13/04/2021).

Tampak beberapa ibu-ibu sedang memasak berbagai bahan makanan seperti mie, tempe, bawang, cabai, sampai beras.

Musala di Dampit, Kabupaten Malang, tampak retak pasca gempa Malang. (Foto: Rap/Tugu Jatim)
Musala di Dampit, Kabupaten Malang, tampak retak pasca gempa Malang. (Foto: Rap/Tugu Jatim)

Upacara Megengan itu sendiri adalah upacara selamatan yang dilaksanakan pada malam hari ini (12/04/2021) dengan membaca salawat dan makan bersama.

Salah seorang warga yang ikut membantu memasak makanan untuk Megengan, Pujiastuti, mengatakan, jika ini adalah tradisi yang harus tetap dipertahankan apa pun keadaannya.

“Ya gak enak soalnya itu sudah tradisi kami sebagai orang muslim, jadi harus dijalani meski keadaan seperti ini, nyatanya masih bisa,” terangnya saat ditemui tugumalang.id, partner tugujatim.id, pada Senin (12/04/2021) di sebelah Musholla Busro Latif Desa Majang Tengah.

Nantinya, akan ada 17 keluarga yang hadir dalam upacara ini dan masakan yang sudah dimasak akan dijadikan makanan untuk sahur juga.

“Semua dimasak di tenda pengungsian, sekalian juga buat sahur. Dan nanti ada 17 keluarga yang akan datang selamatan,” tuturnya.

Rumah warga di Dampit yang hancur diterpa gempa Malang. (Foto: Rap/Tugu Jatim)
Rumah warga di Dampit yang hancur diterpa gempa Malang. (Foto: Rap/Tugu Jatim)

Bahan baku makanan itu sendiri didapatkan dari berbagai donatur dan relawan yang menghibahkan bahan makanannya yang berlebih.

“Bantuan makanan ada yang sumbangan dari donatur, yang merasa memiliki kelebihan disalurkan ke sini dari tetangga. Kalau pemerintah sendiri, kami cuma dapat selimut satu, itu saja buat cucu soalnya tadi malam dingin sekali,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Upacara Megengan akan dilaksanakan di Musholla Busro Latif Desa Majang Tengah setelah salat Magrib.

Namun, warga tidak menggunakan musala tersebut untuk salat Magrib atau salat Tarawih karena kondisi bangunannya yang mengkhawatirkan setelah diguncang gempa Malang.

“Warga memilih salat Tarawih di masjid yang dekat jalan raya karena di sana bangunannya tidak terdampak gempa,” ujar perempuan yang juga seorang guru ini.

Donasi Kemanusiaan untuk Gempa Malang Melalui Tugu Media Group

Popular Post

5 Cerita Dongeng Bahasa Inggris Terbaik untuk Anak yang Seru dan Edukatif!

5 Cerita Dongeng Bahasa Inggris Terbaik untuk Anak yang Seru dan Edukatif!

Tiara M

Tugujatim.id – Dongeng selalu menjadi bagian dari kehidupan kita sejak kecil. Selain menghibur, cerita-cerita ini juga mengandung pesan moral yang ...

WhatsApp Image 2023 07 19 at 17.20.31

5 Pekerjaan Remote di Era Digital, Menggali Peluang Kerja di Dunia Digital

Lizya Kristanti

Tugujatim.id – Dalam era digital yang terus berkembang, peluang untuk bekerja secara remote semakin meluas. Kemajuan teknologi telah memungkinkan kita ...

candi sanggrahan tulungagung tugu jatim

Candi Sanggrahan Tulungagung dan Kemegahan Peninggalan Majapahit Pasca Pemugaran

Dwi Lindawati

TULUNGAGUNG, Tugujatim.id – Kabupaten Tulungagung di Jawa Timur tak lepas dari kelekatan sejarah peradaban kerajaan di tanah Jawa, terutama Majapahit. ...

Pohon Tumbang

Pohon Tumbang Akibat Angin Kencang di Sejumlah Wilayah, Ini Imbauan DLH Kota Mojokerto

Darmadi Sasongko

MOJOKERTO, Tugujatim.id – Tepat sehari pasca pemungutan suara Pilkada sererentak 2024, angin kencang tiba-tiba menyasar beberapa wilayah Kota Mojokerto. Tercatat, ...

Ilustrasi.

Hujan Deras, Balita di Kediri Terpleset ke Parit dan Tewas

Herlianto A

KEDIRI, Tugujadim.id – Duka dan kepedihan mendalam dirasakan Zulfia Ramadani, warga Kelurahan/Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Dia harus mengikhlaskan buah hatinya, ...

1 Ramadan.

1 Ramadan 1446 H Jatuh pada 1 Maret 2025, Ini Penjelasan Menteri Agama

Dwi Linda

JAKARTA, Tugujatim.id – Pemerintah menetapkan 1 Ramadan 1446 H jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Keputusan ini diumumkan oleh Menteri ...