Pasca Pelantikan Pengurus Askab PSSI Tuban, Fokus Kerja pada Pembinaan Anak Usia Dini

Askab PSSI Tuban.
Prosesi pengukuhan Pengurus Askab PSSI Tuban periode 2023-2027 oleh Sekjen Asprov Jatim Dyan Puspito Rini di Pendapa Kridha Manunggal Tuban, Selasa (14/03/2023). (Foto: dok. Diskominfo Tuban)

TUBAN, Tugujatim.id Askab PSSI Tuban akan langsung fokus pada pembinaan anak usia dini untuk memunculkan bibit-bibit muda berbakat. Hal tersebut menjadi pilar utama dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang bakal disiapkan untuk menjadi atlet kebanggaan kabupaten ke depannya.

Ketua Askab PSSI Tuban Budi Sulistiyono mengatakan, untuk pembinaan sepak bola di semua usia telah terbentuk 31 klub internal yang tersebar di seluruh kecamatan. Untuk 23 sekolah sepak bola (SSB), sudah terafiliasi delapan ke-Asprov Jatim. Sementara untuk pelatih di Tuban ada 48 orang. Rinciannya, satu memiliki lisensi B, sepuluh lisensi C, dan 37 yang memiliki lisensi D.

“Dari jumlah tersebut belum bisa kami katakan itu ideal,’’ ujarnya usai resmi dilantik jadi pengurus Askab PSSI Tuban periode 2023-2027 di Pendapa Kridha Manunggal Tuban, Selasa (14/03/2023).

Karena itu, pihaknya meminta kepada Asprov PSSI Jatim memberikan dispensasi kepada Askab Tuban bahwa SSB yang bisa terafiliasi bukan hanya yang punya lisensi C, tapi SSB yang pelatihnya hanya memiliki lisensi D bisa terafiliasi ke Asprov Jatim.

Pengurus Askab PSSI di Tuban.
Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky saat memberikan sambutan dalam acara pengukuhan Pengurus Askab PSSI Tuban periode 2023-2027. (Foto: dok. Diskominfo Tuban)

Setelah ini, Budi, sapaannya, berharap akan terlaksana roda kompetisi rutin sehingga nantinya klub internal dari Askab bisa semakin baik.

“Harapannya nanti bisa punya klub yang berkompetisi di tingkat Liga 3, Liga 2, dan Liga 1,’’ imbuhnya.

Sebab, dengan klub yang bisa berkompetisi tingkat nasional itu akan memotivasi anak-anak yang berada di pembinaan usia dini.

“Karena dengan klub itu akan ada kejelasan ketika mereka memasuki tahap profesional,’’ tutupnya.

Sementara itu, Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky berharap Tuban bisa kembali memiliki klub kebanggaan yang bisa berkompetisi di tingkat nasional, baik Liga 2 atau Liga 1.

‘’Karena untuk kualitas pemain sepak bola dari bibit muda Tuban tidak kalah dari daerah lain, sudah terbukti banyak pemain asal Tuban yang memperkuat klub-klub di kabupaten lain,’’ ujar Mas Bupati.

Untuk mencetak klub kebanggaan itu, bupati meminta, salah satunya pembenahan SDM di sepak bola dan pembinaan usia dini menjadi fokus Askab PSSI Tuban yang baru saja dilantik ini. Tujuannya agar bibit-bibit muda berbakat asal Bumi Ronggolawe dalam dunia sepak bola akan bermunculan.

“Makanya kompetisi sepak bola di Tuban harus sering diselenggarakan,’’ ujarnya.

Pelantikan pengurus Askab PSSI Tuban.
Suasana pengukuhan Pengurus Askab PSSI Tuban periode 2023-2027 di Pendapa Kridha Manunggal Tuban, Selasa (14/03/2023). (Foto: dok. Diskominfo Tuban)

Dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga mengajak Askab PSSI Tuban menyiapkan kompetisi paling tidak satu tahun empat kali dari tingkat kabupaten hingga provinsi.

“Rencana Maret ini, GOR saya buka dan di sana sudah bisa siapkan lapangan sepak bola standar nasional, nanti bisa kompetisi digelar,’’ sarannya.

Di tempat yang sama, Sekjen Asprov Jatim Dyan Puspito Rini mengatakan, pembinaan pemain usia dini itu sangat penting dilakukan karena ketika sejak dini diajarkan teknik sepak bola, ketika dewasa dan memasuki klub profesional tidak akan kesulitan saat diberikan teknik sepak bola.

“Maka pentingnya memberikan lisensi D kepada guru olahraga di tingkat SD sehingga bisa memberikan pembinaan sejak dini,’’ imbuhnya.

Selain itu, pihaknya juga menekankan pentingnya kompetisi yang rutin. Karena standarnya satu bulan anak bisa bermain minimal 100 menit.

“Jadi setelah anak pembinaan langsung main, begitu seterusnya,’’ tegasnya.