BATU, Tugujatim.id – Pasokan oleh-oleh keripik buah di Kota Batu akan diperketat pasca viral. Hal ini akibat temuan produk keripik dengan kuantitas isian menipu. Karena itu, Diskumdag Kota Batu bakal memperketat monitoring pasokannya.
Kepala Diskumdag Kota Batu Eko Suhartono mengaku juga menjumpai produk keripik yang dia sebut dengan keripik bantal tersebut.
”Iya, dari hasil penelusuran kami banyak menjumpai kemasan seperti itu. Tapi, kami masih belum tahu produk itu dibuat dari mana,” kata Eko pada Tugu Jatim, Selasa (23/08/2022).
Dia mengatakan, pengemasan produk oleh-oleh keripik buah juga bisa jadi berasal dari daerah lain. Pihaknya masih belum tahu-menahu dari mana pasokannya.
”Tapi, kami akan terus menelusuri dari mana saja produk kemasan keripik bantal itu dibuat,” imbuh Eko.
Pihaknya akan menggalakkan lagi sosialisasi dan pembinaan terhadap pelaku UMKM produsen oleh-oleh keripik buah khas Batu. Dia berharap, pelaku UMKM tidak memproduksi kemasan dengan kiat strategi yang mengecoh.
Menurut dia, ke depannya dalam pengawasan ini melibatkan Lembaga Perlindungan Konsumen.
”Kami akan melakukan pembinaan agar tidak ada lagi kemasan seperti itu, termasuk tanggal kedaluwarsa juga harus ditampilkan,” jelasnya.
Berdasarkan hasil penelusuran, sepanjang jalan yang dimaksud konsumen viral memang terdapat banyak toko oleh-oleh, dari berbentuk outlet hingga pedagang kaki lima. Dari sekian banyak produk yang ada, memang ditemui paket keripik buah dengan isian berkisar 6 iris atau seberat 25 gram saja.
Setiap paketnya, ada total 6-8 bungkus dengan banyak varian jenis buah yang dijual dengan harga berkisar antara Rp50 ribu-Rp55 ribu. Pedagang mengaku paketan itu sudah dibuat dari produsennya sendiri dan pedagang hanya berjualan saja.
Eko juga ikut menyayangkan atas hal itu karena bisa mencoreng nama pariwisata Kota Batu. Dia mendorong agar produsen maupun penjual bekerja sama menciptakan iklim pariwisata yang kondusif. Apalagi, situasi ekonomi sudah mulai bangkit pasca dihantam wabah Covid-19.
”Jangan sampai ini terulang lagi sehingga dapat mencoreng citra pariwisata di Kota Batu,” ujarnya.
Seperti diketahui, unggahan seorang wisatawan asal Gresik bernama Khoiriah yang kecewa karena melihat satu bungkus aluminium foil yang dia beli, hanya ada 5-6 iris keping keripik. Dia menuturkan jika membeli produk oleh-oleh itu itu di kios pinggir jalan. Satu-satunya tanda lokasi yang dia ingat, toko itu berada di pinggiran jalan setelah palang bertuliskan “I Love Batu”. Artinya, ada di sekitaran Jalan Ir Soekarno hingga Jalan Pattimura.
”Jadi saya mau pulang arah ke Gresik, ada tulisan I Love Batu. Sesudahnya kan di pinggiran jalan ada banyak yang jual oleh-oleh, iya di situ,” beber Khoiriah.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim