MOJOKERTO, Tugujatim.id – Selain dimanfaatkan sebagai olahan minuman dan bahan campuran makanan, tanaman kelapa punya beragam manfaat. Mulai dari lapisan luar kelapa berupa serabut yang biasa dimanfaatkan oleh pelaku kerajinan, batok kelapa sebagai bahan baku pembuatan arang dan briket, juga air serta daging kelapa kerapkali diolah menjadi minuman dan bahan campuran masakan berupa santan.
Bagi sebagian masyarakat, bekas olahan kelapa banyak dibuang percuma karena menjadi limbah. Namun, pasangan suami istri (pasutri) asal Pohjejer, Gondang, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, sukses berkreasi membuat aneka pot bunga berbahan baku limbah serabut kelapa.
Buang Irawan bersama istrinya, Apsari Kartika, mengaku bisa meraup omzet puluhan juta rupiah setiap bulannya dari hasil kerajinan tangan yang mereka lakoni.
Berbagai motif dan bentuk pot bunga dibuat oleh pasangan suami istri tersebut. Mulai dari bentuk kerucut, setengah lingkaran, hingga bulat.
Dalam sehari, mereka bisa membuat 100 pot bunga serabut kelapa yang biasa terpasang di teras dan tembok rumahnya.
Meski butuh kejelian dan ketelatenan dalam merangkai serabut kelapa, proses pembuatan pot bunga dari serabut kelapa ini tak butuh waktu lama. Waktu yang dibutuhkan sekitar 15 hingga 30 menit untuk menyelesaikan satu pot bunga, tergantung ukuran dan jenis kerumitannya.
Keduanya sudah menekuni kerajinan pot bunga dari serabut kelapa sejak 2019 silam. Proses pembuatan pot bunga itu tak hanya terbuat dari serabut kelapa tapi beberapa bahan lain seperti kawat yang digunakan untuk membantu proses pembentukan pot.
Ide pembuatan pot bunga ini berawal saat dirinya berjualan kelapa di Pasar Pohjejer. Melihat banyaknya limbah kulit kelapa yang kerap menumpuk di depan lapaknya, Buang akhirnya mulai memikirkan suatu ide bagaimana caranya untuk memanfaatkan limbah tersebut.
“Awalnya saya berfikir bagaimana cara untuk membuangnya, mengingat sebagian kulit kelapa diambil oleh orang untuk kayu bakar,” kata Buang, di kediamannya, pada Minggu (5/3/2023).
Mulai sejak saat itu, akhirnya Buang bersama istrinya mencoba iseng-iseng membuat pot bunga dari serabut kelapa yang diperoleh dari hasil limbah sisa jualan kelapanya.
Dari keisengannya tersebut, kerajinan pot bunga buatannya banyak diminati. Namun karena tak bisa merawat mesin ketika terjadi kerusakan, akhirnya Buang menjual mesin pengurai sabut kelapa.
“Saya biasanya mengandalkan kiriman dari teman di Madura untuk memenuhi serabut kelapa, bahkan dari hasilnya, ya lumayan bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari,” ucap pria 50 tahun itu.
Omzet yang didapat bisa sampai Rp20 juta setiap bulan. Satu pot bunga dijual seharga Rp15-25 ribu rupiah. Tak jarang, Buang mendapat pesanan dari pelanggan, dengan ukuran pot bunga cukup besar yang dia jual seharga 200 ribu rupiah.
Untuk pemasaran, selain dijual di Mojokerto, Buang juga menjual pot bunganya ke luar kota, seperti ke Surabaya, Malang, Sidoarjo, dan Yogyakarta.