TUBAN, Tugujatim.id – Sejumlah kawasan pariwisata di Kabupaten Tuban ditutup karena pelaksanaan PPKM Darurat di Jawa-Bali mulai 3–20 Juli 2021. Dampaknya, roda perekonomian masyarakat makin lesu. Salah satunya dialami pedagang oleh-oleh di area Makam Sunan Bonang.
Satu-satunya ladang mengais rezeki dengan memanfaatkan peziarah yang datang ke makam, kini pedagang hanya bisa meratapi kesedihan karena dagangannya sepi pembeli. Tak hanya itu, kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Tuban, membuat pedagang tak siap menghadapinya karena tidak ada persiapan sama sekali. Bahkan, para pedagang ada yang baru saja menyetok dagangannya, tapi terpaksa harus menutup toko.
Baca Juga:
- https://javasatu.com/kesehatan/covid-19/hingga-saat-ini-ada-19-orang-di-rowoterate-sitiarjo-malang-meninggal-positif-covid-19/ – javasatu.com
- https://javasatu.com/ppkm/ppkm-darurat-kapolres-sebut-kesadaran-masyarakat-malang-cukup-tinggi/ – javasatu.com
- https://kliktimes.com/sport/roberto-mancini-akui-spanyol-hebat-tapi-italia-menang-lotere/ – kliktimes.com
- https://kliktimes.com/sport/pembuktian-mental-baja-italia-melaju-ke-final-euro-2020/ – kliktimes.com
“Kasihan yang baru saja mendatangkan barang berupa makanan seperti rengginang dan makanan lainnya. Kalau ditimbun juga kan basi. Kemarin ada yang sempat lengger-lengger karena baru mendatangkan barang banyak,” kata Ismail, salah satu pedagang di kompleks Makam Sunan Bonang, Selasa (06/07/2021).
Menurut Ismail, banyak pedagang yang merasa kaget karena PPKM Darurat diumumkan secara mendadak. Satu hari menjelang pelaksanaan, jadi pedagang belum ada yang siap.
“Kalau yang dulu-dulu, 3 harian sudah ada imbauan atau pengumuman. Lha ini Jumat sore tanggal 2 Juli diumumkan, besoknya sudah diberlakukan,” tegasnya.
Dia berharap, kondisi ini lekas ada solusi dari pemerintah karena mata pencaharian keluarga pedagang tergantung dari hasil jualan mereka.
“Kemarin sempat longgar, ya lumayan dapat pemasukan meski tak seberapa. Terus ada keputusan ini, ya berat,” tutupnya.