MALANG, Tugujatim.id – Pendapatan pedagang di pasar buku Wilis Kota Malang terus mengalami penurunan drastis sejak dilanda Pandemi Covid-19 dua tahun lalu. Di pasar buku yang sudah ada sejak tahun 2003 ini tampak sepi pembeli. Pun para pedagang terlihat lesu dan cemas melihat buku yang dijualnya tak kunjung laku.
Fahmi, salah satu pedagang buku di pasar buku Wilis bercerita soal penjualannya selama ini di tempat dia biasa mendagangkan buku-bukunya. Dia mengaku bahwa semenjak adanya pandemi, dagangannya mengalami penurunan drastis. Tidak ada kunjungan sama sekali dari pembeli yang kalangan siswa.
Menurut pria asal asal Muharto Kota Malang itu, hal ini karena pembelajaran sekolah diselenggarakan secara daring. Ditambah adanya PPKM waktu itu yang dianjurkan untuk tetap di rumah sehingga tak ada orang yang berbelanja buku.
Penantian saat pergantian ajaran baru, kini sudah tidak lagi seperti dulu. Sekarang tetap saja sepi pembeli. Untuk omzet kadang dapat kadang juga tidak. Ramainya pembeli juga tidak bisa diprediksi. Namun demikian dia tidak khawatir karena buku tidak basi dan masih bisa disimpan.
“Yang penting kita berjualan, meskipun dapat untung sedikit. Sebenarnya ingin dapat untung yang banyak tapi tidak bisa, hanya bisa untuk membeli secangkir kopi,” ujar Fahmi saat ditemui di lokasi jualannya pada Jumat (17/6/2022).
Dia mulai membuka toko dan menata buku yang ada di tokonya dengan baik untuk di perdagangkan kembali. Sambil berharap ada peminat buku terutama siswa dan mahasiswa yang masih membutuhkannya.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim