TUBAN, Tugujatim.id – Seakan tak henti-hentinya memberikan kepedulian terhadap dunia pendidikan di Indonesia, PT Paragon and Technology kembali memperhatikan pejuang pendidikan di Bumi Pertiwi ini, yakni di Sekolah Dasar Juara Jakarta Selatan dan Yayasan Anak Senja Cibinong. Hal itu dibahas dalam program Fellowship Jurnalisme Pendidikan (FJP) Batch 3 secara virtual pada Senin (29/11/2021).
Head of CSR and Corporate Communication PT Paragon and Technology Suci Hendrina mengungkapkan, ada 4 pilar yang menjadi komitmen di salah satu perusahaan kosmetik terbesar di Indonesia ini, yaitu bidang pendidikan, kesehatan, pemberdayaan perempuan, dan bidang lingkungan.
“Pendidikan menjadi lompatan yang pas dalam mengubah kehidupan. Itu pun terkandung dalam pembukaan UUD 1945, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa,” ujar Suci saat pelatihan jurnalistik dalam Fellowship Jurnalisme Pendidikan Batch 3 yang diinisiasi Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP) bekerja sama dengan PT PTI itu.
Dalam kegiatan ini, juga menghadirkan Kepala SD Juara Syamsinar serta Ketua Yayasan Anak Senja Cibinong Adi Supriyadi.
Syamsinar pun memberikan testimoninya. Dia mengatakan, saat ini lembaga yang dipimpinnya sudah meluluskan sembilan angkatan sejak beroperasi mulai 2009 hingga sekarang. Dia merupakan generasi ketiga dari yang mulai merintis kali pertama adalah ayahnya.
“Alhamdulillah, kami bisa bertahan. Setidaknya kami memberikan sumbangsih untuk pendidikan anak negeri,” ujar Syamsinar.
Perempuan kelahiran Aceh ini menambahkan, sekolah yang dia pimpin mempunyai konsep memberikan mutu pendidikan yang layak dan terbaik. Namun, bukan kepada kalangan menengah ke atas saja, tapi juga masyarakat berpenghasilan ekonomi ke bawah. Tujuannya demi memberikan pemerataan pendidikan untuk anak Indonesia.
“Kalau biasanya kualitas pendidikan hanya dinikmati oleh sebagian orang saja. Alhamdulillah, kami berkomitmen untuk semua kalangan juga diberikan kesempatan yang sama,” tambahnya.
Hal serupa juga diungkapkan Ketua Yayasan Anak Senja Cibinong Adi Supriyadi. Dia mengatakan, yayasan ini dikhususkan untuk anak jalanan yang mungkin negara lalai atau tidak memperhatikan nasib mereka.
Adi menambahkan, anak jalan memiliki banyak problematika yang dihadapi, mulai dari ekonomi hingga konflik keluarga. Dia melanjutkan, mereka sebagian besar tidak memiliki identitas kependudukan negara sehingga sulit mendapatkan akses pendidikan.
“Kalau bukan kita yang peduli, siapa lagi. Miris rasanya melihat mereka yang mungkin sebagai masyarakat melihat mereka anak bandel dan ada anggapan lainnya,” ucapnya.
Menurut dia, hampir 11 tahun lebih kesibukan ini dilakukan. Tujuannya hanya demi memberikan akses pendidikan yang layak untuk mereka. Dia mengatakan, anak jalanan juga anak bangsa yang perlu diperhatikan.
“Kami berterima kasih kepada PT Paragon dan semua pihak yang membantu kami untuk mewujudkan cita-cita bangsa. Salah satunya dengan memberikan kesempatan pendidikan untuk semua anak bangsa,” ujarnya.
Untuk diketahui, dalam pelatihan ini juga hadir Direktur Pelaksana GWPP Nurcholis MA Basyari dan para mentor FJP GWPP yaitu Haryo Prasetyo dan Frans Surdiasis. Serta diikuti 15 wartawan dari berbagai media di Indonesia, termasuk Tugujatim.id dan Tugumalang.id.