MALANG, Tugujatim.id – Keberadaan perahu rakit yang dibuat swadaya oleh warga Mergosono, Kota Malang, untuk menyeberangkan warga ke wilayah Kelurahan Bumiayu dinilai berbahaya bagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang. Pihak BPBD memastikan akan segera menghentikan aktivitas perahu rakit yang digunakan oleh warga itu.
Kepala BPBD Kota Malang Prayitno mengatakan, pihaknya bersama lurah dan camat sudah mengecek dan memastikan perahu rakit tersebut sangat berbahaya digunakan.
“Kami koordinasi sama lurah serta camat dan menyarankan untuk tidak menggunakan perahu rakit itu karena risiko kecelakaan air,” ujar Prayitno, Selasa (03/10/2023).
Perahu rakit yang baru beroperasi selama seminggu tersebut dilakukan karena akses utama Jembatan gantung Lembayung Mergosono kini tengah dalam perbaikan total. BPBD sendiri memiliki fungsi mitigasi untuk mengurangi risiko sehingga beberapa waktu lalu sempat meminjamkan rompi pelampung agar bisa digunakan masyarakat yang menyeberang.
“Jadi BPBD tidak dalam kapasitas melegalkan itu. BPBD lebih bergerak ke mitigasi karena saya lihat kemarin warganya itu saya tanya, ternyata mereka tidak bisa renang. Kami dalam posisi mitigasi. Karena itu saya sarankan agar lebih baik sedikit terlambat (mutar) daripada terjadi kecelakaan di sungai,” ungkapnya.
Prayitno mengatakan, kondisi cuaca saat ini mulai tidak baik. Rintik hujan dan mendung mulai terlihat sehingga potensi air besar apalagi di kawasan sungai besar sangat rawan sekali.
“Kecelakaan air itu menguras energi, jiwa, dan psikis. Masak kami membiarkan warga seperti itu. Kami harus mengedukasi,” ucapnya.
Writer: Yona Arianto
Editor: Dwi Lindawati