Malang – Pemain baru Arema FC asal Brazil, Bruno Smith, dinyatakan positif terpapar virus corona. Hal tersebut diungkapkan dokter tim Arema FC, dr Nanang Tri Wahyudi.
Awalnya, Bruno menjalani serangkaian pemeriksaan medis wajib usai kedatangannya sebelum menjalani latihan, pada Selasa (6/10/2020). Di salah satu klinik kesehatan di Malang itu, Bruno juga sekaligus di tes rapid. Hasilnya reaktif.
Mengetahui hal itu, legiun samba ini juga langsung melakukan tes usap (swab). Hasilnya, pemain usia 28 tahun ini positif COVID-19.
”Iya, benar. Saat tes ulang disini, ternyata positif,” papar Nanang, pada Rabu (7/10/2020).
Dari situ, lanjut dia, diketahui Bruno Smith rupanya sudah pernah terpapar virus Sars-Cov-2 ini saat di Brazil, sebelum kedatangannya di Indonesia.
”Dia pernah terpapar di Brazil dan sembuh. Kemudian tes swab lagi di Brazil, hasilnya negatif lalu berangkat ke Indonesia,” paparnya.
Lebih lanjut, kata Nanang, kemungkinan virus corona di tubuh pemain Bruno Smith ini diyakini sudah tidak lagi aktif.
”Karena ada riwayat pernah terpapar sebelumnya maka kemungkinan sudah tidak infeksius/sisa dari infeksi sebelumnya. Kondisinya sekarang baik-baik saja,” terangnya.
Kendati demikian, sebagai pencegahan preventif, pihaknya tetap menerapkan isolasi mandiri terhadap pemain tersebut. Termasuk bagi yang tercatat memiliki kontak erat dengannya.
”Tapi untuk pencegahan kita tetap isolasi selama 10 hari sebelum bergabung lagi dengan tim. Semua yang kontak erat juga. Nanti kita akan lakukan tes serologi hari Jumat (9/10/2020),” lanjutnya.
Sebagai informasi, Arema FC menjadi klub peserta Liga 1 2020 kelima yang mengonfirmasi adanya kasus paparan virus corona dalam tim. Sebelumnya, sudah ada klub Persib Bandung, Persik Kediri, Persebaya Surabaya, dan terakhir Persipura Jayapura.
Nanang menambahkan, dengan adanya kasus corona yang diidap oleh pemain baru Arema FC ini diharapkan jadi pelajaran berharga. Mengingat masih dalam cengkraman pandemi, kewaspadaan tetap harus ditingkatkan.
”Kita harus lebih berhati-hati dan waspada. Lebih baik waspada dan hati-hati daripada meremehkan mencegah kemungkinan terburuk,” pungkasnya. (azm/zya/gg)