MOJOKERTO, Tugujatim.id – Pemilik Tambal Ban Wak Njek yang berlokasi di depan Kejaksaan Negeri Kabupaten Mojokerto, Djanji tiba-tiba tergeletak meregang nyawa.
Kronologi bermula saat saksi di tempat kejadian perkara (TKP), Muhammad Soleh ingin menambalkan ban mobil jenis mini bus miliknya. Soleh menambalkan mobil berkelir putih ini di Jl RA Basuni 360, Sooko, Kabupaten Mojokerto, pada Minggu (11/6/2023) siang, sekitar pukul 12 siang lebih.
“Awalnya saya ingin menambal ban mobil saya di depan Kejaksaan, karena tambal ban tersebut buka,” terang Soleh, pada Minggu (11/6/2023).
Kemudian, ban mobil Soleh ditambal oleh Djanji. Begitu ban selesai ditambal dan Djanji hendak mengisikan angin ke ban mobil milik Soleh, kejadian nahas terjadi. Djanji tiba-tiba lemas dan tergeletak. Tak ayal, Soleh panik dan berusaha meminta pertolongan kepada orang-orang di sekitarnya. “Saya gak berani pegang. Saya hentikan siapa saja yang lewat untuk minta pertolongan,” tambah Soleh.
Soleh kemudian menghubungi Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Mojokerto untuk memeriksa Djanji. PMI Kabupaten Mojokerto lantas meluncur dengan satu buat mobil ambulans. Saat tiba di TKP, PMI Kabupaten Mojokerto dan relawan memeriksa Djanji.
Setelah diperiksa, Djanji sudah tak bernyawa. Lalu, keluarga Djanji yang mendatangi lokasi kejadian meminta agar jenazah Djanji dipulangkan menuju rumah duka di Sooko Gang 4, Sooko, Kabupaten Mojokerto .
Kanit Reskrim Polsek Sokko, Iptu Abdul Wahib mengatakan, menurut keterangan keluarga, Djanji sudah berusia lanjut. Djanji juga sering sakit-sakitan akibat faktor usia. “Korban sudah sepuh (berusia lanjut), dan juga sering sakit-sakitan,” ucapnya.