KEDIRI, Tugujatim.id – Memperingati Hari Museum Nasional, Pemkot Kediri mengajak 17 peserta Saka Pariwisata untuk belajar bersama di Museum Airlangga pada Selasa pagi (12/10/2021). Para remaja itu tidak hanya duduk manis mendengarkan materi, tapi juga diajarkan langsung cara membaca dan menulis menggunakan aksara Jawa Kuno.
Karena masih pandemi, jumlah pengunjung museum masih dibatasi. Tapi, mereka tampak antusias mengikuti acara ini. Selain belajar secara langsung, hasil tulisan mereka juga bisa dibagikan ke media sosial masing-masing. Sehingga masyarakat lainnya juga tertarik untuk ikut belajar aksara Jawa Kuno.
Junio Chelsa Putra Setyana, salah satu peserta, mengaku senang akhirnya dapat belajar aksara Jawa Kuno. Dia mengaku sempat kebingungan dan kesulitan membaca tulisan di prasasti.
“Acara ini sangat bagus sekali karena saya dan teman-teman akhirnya bisa mengenal penulisan dan cara baca aksara Jawa kuno yang biasanya tidak diajarkan di bangku sekolah,” ujar Junio yang kini duduk di bangku kelas 3 SMA.
Sementara itu, Eko Bastiawan, ulusan SOAS Universitas London yang juga tergabung dalam komunitas pemerhati budaya dan sejarah, itu menyampaikan, saat ini masih banyak prasasti di luar sana yang belum masuk dan dirawat di museum.
Para sejarawan kini berpacu dengan waktu untuk bisa membaca ulang dan mendokumentasikan prasasti sebelum tulisan yang terpahat memudar karena cuaca.
Dia berharap, nanti akan semakin banyak generasi muda yang mampu membaca aksara Jawa Kuno dan dapat membantu pembacaan prasasti.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar pun mengapresiasi adanya kegiatan ini sekaligus senang atas kepedulian para pemuda belajar soal peninggalan bersejarah di Museum Airlangga.
“Metode belajar seperti ini dapat dilanggengkan ke depannya. Karena menjadi cara belajar baru bagi para pemuda dan dapat meningkatkan minat mereka untuk mengunjungi museum. Dengan begitu, peninggalan sejarah dan pesan-pesan yang terkandung di dalamnya dapat tetap terjaga,” ujar Mas Abu, sapaan akrabnya.
Dalam kegiatan ini juga dihadiri Asisten 3 Bidang Administrasi Umum Nur Muhyar. Dalam sambutannya, dia berpesan bahwa kegiatan belajar di museum perlu dipupuk sebagai bentuk pelestarian budaya. Terlebih lagi selama ini pembelajaran sejarah hanya melalui teori saja.
Nantinya selain belajar aksara Jawa Kuno, kegiatan belajar bersama di museum ini akan diisi dengan materi beragam lainnya. Dijadwalkan acara ini akan berlangsung hingga Jumat (15/10/2021). (*)