PASURUAN, Tugujatim.id – Viral di media sosial, video seorang pengendara sepeda motor membawa kabur traffic cone di Jalan Patimura, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan, Jawa Timur. Traffic cone atau kerucut lalu lintas pembatas jalan itu milik Laboratorium Prima Gemilang Pasuruan.
Berdasarkan rekaman CCTV, kejadian itu terjadi pada Kamis (12/10/2023), sekitar pukul 06.30 WIB.
Dalam rekaman CCTV, tampak seorang pria menaiki motor listrik melintas ke arah utara di depan kantor laboratorium kesehatan tersebut. Setelah sempat melirik ke arah traffic cone, pria tersebut kemudian kembali berbalik arah. Dia lalu berhenti tepat di depan laboratorium dan tangannya mengambil traffic cone di pinggir jalan.
“Posisi laboratoriumnya saat itu masih tutup, belum datang karyawannya,” ucap Karyawan Laboratorium Prima Gemilang Pasuruan, Neni Andriani, pada Selasa (17/10/2023).
Neni menjelaskan bahwa awalnya para karyawan tidak mencurigai bahwa traffic cone tersebut hilang. Mereka mengira alat pembatas lalu lintas tersebut disimpan oleh pemilik laboratorium. Namun, kecurigaan pun muncul ketika pemilik laboratorium justru menanyakan keberadaan traffic cone tersebut ke karyawannya.
“Baru setelah itu ngecek CCTV dan kelihatan kalau traffic cone-nya diambil orang,” ungkapnya.
Wanita petugas laboratorium itu menyebut bahwa hingga hari ini, traffic cone tersebut belum juga dikembalikan.
Dia juga merasa heran, mengapa ada orang yang kepikiran untuk mencuri traffic cone tersebut. Padahal, traffic cone memiliki harga jual yang murah, bahkan biasa dibeli deengan harga di bawah Rp100 ribu. “Ya aneh saja gitu, kok bisa dicuri. Kalau misal dipinjam kan dikembalikan, tapi beberapa hari ini dilihat kok masih gak ada (traffic cone-nya),” jelasnya.
Neni berharap orang yang mengambil traffic cone tanpa izin itu bisa sadar dan punya iktikad baik mengembalikan barang tersebut. Pasalnya, traffic cone ini diperlukan untuk membatasi jalan agar kendaraan yang melintas di tikungan tidak menyenggol kendaraan pengunjung di parkiran laboratorium. “Ya harapannya minimal bisa balik, kalau tidak ya jangan ada terulang lagi kejadian seperti ini,” pungkasnya.
Reporter: Laoh Mahfud
Editor: Lizya Kristanti