SURABAYA, Tugujatim.id – Pakar Komunikasi Politik Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Dr Suko Widodo menjelaskan tentang etika debat dalam forum Pilpres 2024.
Debat Cawapres pada Minggu (21/1/2024) lalu masih menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Debat yang melibatkan tiga cawapres yakni Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD tersebut banyak menuai kontroversi.
Menurut Suko, debat yang menjadi tradisi di setiap Pemilu merupakan salah satu yang efektif untuk menemukan pemikiran setiap calon pemimpin. Sehingga melalui debat, masyarakat bisa menilai calon pilihan mereka.
“Bagaimana kita bisa mem-promote atau mempresentasikan ide-ide agar bisa diterima orang banyak dengan argumentasi-argumentasi,” katanya, pada Rabu (23/1/2024).
Selain tema, Suko mengatakan bahwa cara berkomunikasi juga perlu diperhatikan. Misalnya tidak dengan menggunakan bahasa yang sulit dimengerti. “Yang bicara harus mengerti sehingga peserta dan lawan bisa mengikuti alur berpikir, sehingga nanti akan keluar argumentasi sanggahan atau usulan yang masuk akal terhadap ide itu,” tuturnya.
Menurutnya, tujuan debat sendiri yakni saling adu gagasan, ide, dan pikiran. Maka, yang menjadi poin pentingnya adalah fokus terhadap tema yang diangkat.
“Gestur-gestur berlebihan itu tidak menjadi perlu di dalam suatu debat,” ungkap akademisi Ilmu Komunikasi tersebut.
Baginya, komunikasi itu menyangkut tiga unsur, mulai dari logika, etika, juga estetika. Sehingga gaya komunikasi menjadi penting.
Sementara itu, terkait penggunaan istilah, memang bisa menjadi suatu strategi, tapi tidak berada di level yang tinggi.
“Strategi debat itu terdiri dari level satu sampai enam, mestinya semakin matang berpikirnya semakin bijak. Pengambilan policy itu pada level enam, bukan teknis atau level satu. Itu baru menunjukkan kualitas orang,” jelasnya.
Seperti halnya dalam peraturan KPU di debat capres maupun cawapres, menurut Suko, penggunaan istilah-istilah harus dijelaskan supaya audiens debat juga paham.
“Sehingga masyarakat dapat menilai calon pemimpin yang akan mereka pilih pada 14 Februari mendatang,” tandasnya.
Reporter: Izzatun Najibah
Editor: Lizya Kristanti