MALANG, Tugujatim.id – Polres Malang akhirnya berhasil mengungkap terkait kasus keluarga di Pakis Malang bunuh diri beberapa waktu lalu. Fakta terbaru, obat nyamuk yang diminum oleh sang istri, S dan anak, R dicampur dengan teh.
Kasatreskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat mengatakan, petugas menemukan karton teh di tempat sampah dibungkus obat anti nyamuk. Karena itu, dia menduga teh dicampur untuk mengurangi aroma dan rasa dari obat nyamuk yang diminum.
“Mungkin teh dicampur untuk menghilangkan aroma dan rasa obat anti nyamuknya,” kata Gandha kepada awak media, Selasa (09/01/2024).
Baca Juga: Hangat! 7 Desain Rumah Panggung Kayu Modern Terbaru dan Kekinian: Sejuk dan Homey Banget Bikin Betah
Berdasarkan hasil laboratorium forensik (labfor) juga mengungkapkan ada DNA suami, W, di gelas yang digunakan untuk minum obat nyamuk. Kesimpulannya, W merupakan orang terakhir yang memegang gelas tersebut.
Meski menduga W meminta S dan R untuk meminum cairan itu, Gandha menegaskan, pihaknya tidak menemukan adanya pemaksaan. Hasil pemeriksaan, dia mengatakan, tidak ada luka maupun lebam di tubuh jenazah akibat pemaksaan atau perlawanan.
“Tidak ada unsur pemaksaan atau kekerasan. Buktinya (hasil) visum. Biasanya kalau kekerasan kan ada perlawanan,” tutur Gandha.
Baca Juga: 6 Daftar Laptop HP Core i5: Lengkap Harga serta Spesifikasi Paling Update 2024
Selain itu, hasil labfor juga menunjukkan, S dan R meninggal akibat meminum obat nyamuk. Di dalam lambung keduanya ditemukan zat transflutrin yang merupakan bahan aktif dari obat nyamuk.
Diberitakan sebelumnya, W, S, dan R merupakan satu keluarga di Pakis, Kabupaten Malang, yang tewas pada Selasa (12/12/2023) diduga karena bunuh diri. S dan R meninggal terlebih dahulu dengan meminum obat nyamuk. Untuk W meninggal usai menyayat pergelangan tangannya.
Keluarga di Pakis ini diduga bunuh diri karena faktor ekonomi. W diketahui berutang ke beberapa teman dan saudara dengan sejumlah puluhan juta rupiah. Polisi hingga kini belum menemukan adanya ancaman yang ditujukan pada keluarga tersebut.
Kontak Bantuan
Anda bisa mencari bantuan jika mengetahui ada sahabat atau kerabat, termasuk diri Anda sendiri, yang memiliki kecenderungan bunuh diri.
Informasi terkait depresi dan isu kesehatan mental bisa diperoleh dengan menghubungi dokter kesehatan jiwa di puskesmas dan rumah sakit terdekat, atau mengontak sejumlah komunitas untuk mendapat pendampingan.
Beberapa pendampingan bisa menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri via e-mail [email protected] dan saluran telepon (021) 9696 9293, dan Yayasan Pulih di (021) 78842580.
Anda juga bisa menghubungi Gerakan “Into The Light” via Facebook di IntoTheLightID atau Twitter @IntoTheLightID. Anda juga bisa menghubungi via e-mail di [email protected].
Anda juga menghubungi Save yourself melalui Facebook Save Yourselves atau Instagram @saveyourselves.id, atau via Line di @vol7047h. Website layanan konseling ini bisa dilihat di saveyourselves.org.
Writer: Aisyah Nawangsari Putri
Editor: Dwi Lindawati