TUBAN, Tugujatim.id – Bulan Muharram memiliki sejumlah arti dan keutamaan sehingga umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan. Tak ketinggalan, Kantor Kemenag Kabupaten Tuban juga ikut memperbanyak amalan tersebut dengan berbagi santunan kepada 15 anak yatim.
Kegiatan itu pun dikemas dalam giat Doa Bersama Untuk Keselamatan Bangsa dalam rangka Peringatan Tahun Baru Islam dan Tasyakuran HUT RI ke-76, di gedung PLHUT Kemenag Tuban, Jumat (20/08/2021).
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Tuban Sahid dalam sambutannya menjelaskan, hendaknya semua aparatur sipil negara (ASN) mengisi momen Tahun Baru Islam ini dengan memperbanyak doa kepada Allah SWT agar mendapatkan rahmat serta keutamaan bulan Muharram.
“Muharram disebut bulan-nya Allah, pada bulan suci ini umat muslim dianjurkan memperbanyak puasa, alah satunya puasa sunah Tasu’a pada Muharram dan Asyura pada 10 Muharram,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, kakankemenag beserta para kasi juga membagikan santuan kepada yatim yang diambilkan dari UPZ (Unit Pengumpul Zakat) Kemenag Tuban.
“Semoga ke depan bisa terus meningkatkan situasi ekonomi yang saat ini tengah terdampak pandemi Covid-19,” kata Sahid usai acara.
Dia berharap, kegiatan ini dapat membantu meringankan beban ekonomi di tengah pandemi.
Peringatan Tahun Baru Islam 1443 H dan tasyakuran Kemerdekaan Indonesia ini diikuti seluruh kasi, penyuluh agama Islam, pranata humas, pengawas madrasah, dan diikuti seluruh ASN melalui live streaming YouTube. Acara diawali dengan Tahtimul Qur’an, Mahallul Qiyam, istighotsah, tahlil, dan doa.
Menurut leading sector kegiatan ini, Kasi Bimas Islam Mashari mengaku, Tahun Baru Islam atau disebut juga 1 Muharram adalah peringatan penting bagi umat muslim untuk memperingati hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah. Tanggal 1 Muharram ini bagi masyarakat Jawa juga dikenal sebagai malam 1 Suro.
Ada dua makna bulan Muharram. Pertama, bulan tersebut diharamkan untuk berbuat buruk maupun kerusakan.
Kedua, larangan berbuat buruk ditekankan karena bulan ini suci dan istimewa, lebih baik dari bulan lainnya. Sedangkan bagi yang mengamalkan ketaatan akan berbalas pahala. Selain itu, juga dilarang mencela saat bulan Muharram. Dalam ajaran agama Islam, mencela merupakan perbuatan yang tercela, terlebih diharamkan selama bulan Muharram.