SURABAYA, Tugujatim.id – Persebaya Surabaya memilih bangkit untuk mengakhiri paceklik gol jelang pertandingan melawan PSIS Semarang di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali, Jumat (02/10/2024). Memasuki ke-10, Persebaya Surabaya harus rela posisinya tergeser dari Dewa United, Persib Bandung, dan Borneo FC dari peringkat puncak dan berakhir posisi ke-4 di klasemen sementara.
Tiga pertandingan terakhir, Persebaya Surabaya sulit mencetak kemenangan. Di laga kandang melawan Dewa United harus berpuas 0-0, lalu dikalahkan Persib Bandung dengan skor 0-2.
Terakhir, Persebaya menjamu PSM Makassar di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya berakhir imbang 1-1. Saat ini, sebanyak 18 poin yang berhasil dikantongi Bajul Ijo.
Baca Juga: Selama Sepekan, BMKG Kelas I Juanda Prediksi Cuaca Ekstrem Landa 31 Wilayah di Jawa Timur
Meski begitu, pelatih Persebaya Surabaya Paul Munster dan anak asuhnya tidak ingin terus-terusan berlarut dalam kekalahan. Dia percaya bahwa pemain memiliki mentalitas yang kuat.
“Kami memiliki kepercayaan pada para pemain. Karena para pemain memiliki kualitas. Saya tidak peduli apakah mereka memiliki pemain kunci yang hilang atau tidak. Fokusnya adalah kita,” katanya.
Di luar lapangan, pelatih asal Irlandia Utara itu juga kerap memberikan motivasi kepada pemain agar lebih banyak mencetak gol. Bagi dia, gol pertama akan memacu terciptanya gol kedua, ketiga, dan seterusnya.
Untuk itu, dia fokus untuk memperbaiki lini depan. Pasalnya, dari delapan pertandingan yang sudah dilalui, Persebaya Surabaya hanya mampu mencetak delapan gol.
Padahal, di setiap pertandingan Bajul Ijo memiliki banyak peluang. Sayangnya, hasilnya tidak tereksekusi dengan baik.
Baca Juga: Kronologi Penetapan Tom Lembong Jadi Tersangka Kasus Korupsi Impor Gula
“Karena dalam pelatihan kami memberi mereka solusi tentang bagaimana kami dapat mencetak gol. Tapi hanya eksekusi itu. Mendapatkan gol pertama itu, gol kedua. Dan semua pemain penyerang kami mulai percaya diri,” ucapnya.
Minimnya gol yang dicetak oleh The Green Force kerap memetik kritikan sampai hujatan dari para pendukung. Paul Munster pun menyadari akan hal itu.
Tapi, pelatih yang juga pernah mengasuh Bhayangkara FC itu pun berkomitmen untuk terus berjuang dan memperbaiki performa setiap pertandingan selama latihan.
“Saya pikir mungkin orang-orang, para pendukung, tidak menyadari seberapa banyak kami bekerja keras. Jadi yang bisa kami lakukan hanyalah bekerja keras untuk itu,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Izzatun Najibah
Editor: Dwi Lindawati