Pertanian Organik Brenjonk, Alternatif Petani Mojokerto Lestarikan Alam

brenjonk tugu jatim
Salah satu petani saat berada di lahan pertanian organik. Foto: Fio Atmaja

MOJOKERTO, Tugujatim.id Selain terkenal dengan objek wisata yang bejibun, Kecamatan Trawas di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, juga terkenal akan keindahan alamnya.

Kondisi geografis Trawas yang berada di dataran tinggi membuat kondisi lingkungannya subur. Dari sini, Trawas menyimpan keunggulan komoditas dari sektor pertanian.

Mayoritas penduduk Trawas yang berprofesi sebagai petani mempunyai cara tersendiri untuk mengelola lahan pertaniannya. Ada yang menjadi petani organik, ada juga yang menjadi petani non organik.

brenjonk tugu jatim
Pertanian organik di Kampung Organik Brenjonk. Foto: Fio Atmaja

Dari sekian desa, terdapat desa yang menerapkan sistem pertanian organik di Kecamatan Trawas. Selain terkenal dengan wisata Kampung Organik Brenjonk, Desa Penanggungan mulai mengadopsi sistem pertanian organik.

Sistem pertanian organik biasanya dikenal dengan sistem produksi pertanian yang holistik dan terpadu dengan mengoptimalkan kesehatan dan produktivitas agro-ekosistem secara alami. Sistem itu dikenal memiliki keunggulan mampu menghasilkan pangan dan serat yang cukup, berkualitas, dan berkelanjutan.

“Selain bertani di lahan terbuka, kita juga menanam di tempat-tempat yang tersisa seperti di depan pekarangan rumah penduduk. Kita menggunakan model RSO (rumah sayur organik) atau yang lebih dikenal dengan tenda dengan atap ultraviolet dan jaring sebagai dinding yang menutupinya,” ucap anggota komunitas pertanian organik Brenjonk, Harie Samoro, di kantor Komunitas Pertanian Organik Brenjonk, pada Minggu (5/3/2023).

Aneka tanaman banyak dijumpai di lahan pertanian organik Brenjonk, mulai dari sayuran, bawang merah, bawang putih, bawang pre, bayam, cabai, buncis, kemangi, hingga kangkung. Tak hanya itu, tanaman alpukat, durian, pisang, pepaya, bahkan tanaman padi memakai sistem pertanian organik.

“Untuk pemupukan biasanya menggunakan pupuk kandang dan pupuk kompos yang dibikin sendiri. Produk yang dihasilkan dari pertanian organik ini adalah beras putih, beras hitam, beras pandan wangi, beras cokelat, beras merah, dan kacang kedelai,” tambah petani organik itu.

Hari menambahkan, untuk hasil perkebunan dan pertanian warga, komunitas pertanian organik Brenjonk sudah mendapatkan sertifikasi organik dari PT Biocert Bogor yang berstandar internasional. Dengan pengakuan itu, dia berharap penjualan hasil pertanian bisa masuk ke supermarket.

Selain bergerak di bidang pertanian organik, Komunitas Pertanian Organik itu juga memberikan fasilitas kepada warga berupa pelatihan dan pendampingan pertanian organik, pinjaman RSO, perbekalan biodegradasi oleh jamur dan bakteri, perencanaan pengemasan, dan penjualan hasil panen.