Peluang Kebaikan
Dosen luar biasa mata pelajaran Ilmu Komunikasi di semua Sekolah Staf dan Komando (Sesko) di lingkungan TNI itu mengingatkan peserta untuk selalu bijak menggunakan waktunya. Hal tersebut bukan hanya tentang uang tapi bagaimana kesempatan yang datang harus dapat dimaksimalkan menjadi peluang-peluang kebaikan. Oleh karena itu, manfaatkanlah waktu sebaik-baiknya dengan berbuat sebanyak mungkin kebaikan sosial, termasuk dengan pekerjaan atau profesi yang melekat pada diri kita.
Menurutnya dari sedikit hal di dunia ini yang tidak pernah kembali salah satunya adalah waktu. Untuk itu jangan pernah menyia-nyiakan waktu apalagi menyalahgunakankan karena akan menyesal sendiri.
“Biasanya orang yang mampu memanfaatkan waktunya secara optimal akan meraih kesuksesan. Kondisinya bertolak belakang dengan mereka yang menyia-nyiakan waktunya. Akan menyesal di kemudian hari,” ujar pembicara laris itu.
Orang yang jadwalnya padat, tutur Dr Aqua, biasanya sangat ketat mengatur waktunya. Dengan begitu semua agendanya bisa terlaksana dengan baik dan optimal.
Penulis buku-buku “super best seller” itu mencontohkan dirinya. Dalam minggu ini (pekan lalu-red) jadwal Sharing Komunikasi dan Motivasinya di enam kota di Jawa Timur dan Jawa Tengah sebanyak 15 sesi selama empat hari. Rata-rata sehari bicara tiga sesi minimal enam jam.
“Hingga akhir tahun ini jadwal saya lumayan padat termasuk menghadiri Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua. Meski semuanya sudah terjadwal namun tetap fleksibel. Setiap saat agendanya dapat berubah, disesuaikan dengan kondisi yang ada dan kesiapan panitia yang mengundang saya untuk melaksanakan Sharing Komunikasi dan Motivasi,” terang Staf Ahli Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Bidang Komunikasi Publik itu.
Di awal pemaparannya Dr Aqua mengapresiasi seluruh nakes yang telah mempertaruhkan nyawanya sekitar satu setengah tahun selama pandemi Covid-19. Begitu juga para guru yang harus memiliki kesabaran tinggi mengajar semua siswanya via daring.
“Semua itu pengorbanan yang luar biasa. Saya sangat mengapresiasinya. Alhamdulillah semua nakes di RSIA Hikmah Sawi sehat. Kalaupun ada yang terpapar Covid-19 sekarang sudah sembuh. Syukurilah semua rezeki dari Tuhan tersebut,” pesan Dr Aqua.
Kepada mereka yang pernah terpapar Covid-19, pria yang sehari-hari tinggal di Bogor, Jawa Barat itu mengatakan agar jangan pernah menyesalinya. Justru sebaliknya berterima kasih kepada Tuhan karena jadi tahu bagaimana rasanya mengalami penyakit itu. Bisa bercerita pengalamannya secara langsung kepada orang lain.
Jika berpikir positif, lanjut Dr Aqua, selama terpapar Covid-19 merupakan kesempatan untuk istirahat. Setelah selama ini berjuang sebagai nakes yang membantu mengobati para pasien yang sakit.
Dr Aqua juga mengingatkan seluruh yang hadir untuk bersyukur karena bekerja di Rumah Sakit Hikmah Sawi dan SDIT Mutiara Ilmu yang pemiliknya sangat perhatian pada seluruh karyawan dan keluarganya. Mereka sudah dianggap seperti keluarga sendiri. Kebutuhannya sangat diperhatikan termasuk ketika ada yang terpapar Covid-19.
“Tidak semua pemilik usaha yang bersikap dan berbuat seperti Ibu Hikmah Sawi. Selalu memperhatikan semua karyawan dan keluarganya dengan sepenuh hati. Itu sesuai dengan motto rumah sakit ini. Beliau sekeluarga setiap saat siap membantu sesuai dengan bantuan yang dibutuhkan masing-masing pegawai,” ungkap Dr Aqua.
RSIA Hikmah Sawi beroperasi sejak lima tahun lalu. Didirikan oleh dr. Raudatul Hikmah, M.M., Sp.OG (K), nama lengkap Hikmah Sawi.
Visinya adalah Memberikan pelayanan kesehatan Ibu dan Anak yang bermutu dengan kualitas standar ilmiah, terjangkau dan islami.
Sedangkan Misinya ada empat :
1. Menjadikan pasien sebagai pusat perhatian (“center of exellence”) pelayanan.
2. Melakukan manajemen rumah sakit secara profesional dan proporsional demi
tercapainya efisiensi dan efektivitas oleh tenaga-tenaga terdidik, terlatih dan
berkemampuan tinggi dalam memberikan pelayanan.
3. Berperan serta dalam membentuk tenaga pelaksana berakhlak mulia, kreatif,
sopan santun dan beriman.
4. Selalu melakukan inovasi dalam pelayanan, fasilitas dan sumber daya insan.
Mottonya Sepenuh Hati Kami Melayani.
Sementara SDIT Mutiara Ilmu juga didirikan Hikmah Sawi dengan Surat Keterangan Pendirian pada 31 Agustus 2018. Kepala Sekolahnya Slamet Riadi.
Sekolah yang menjadi dambaan masyarakat Bangkalan dan sekitarnya itu Visinya adalah Menjadi Sekolah terbaik dalam mendidik murid yang berkepribadian islami, mandiri, dan cerdas.
Misinya ada enam yakni sebagai berikut :
1. Mewujudkan lingkungan belajar yang aman, nyaman menyenangkan dan islami.
2. Mengintegrasikan Kurikulum Nasional dengan pendekatan Multiple Intelegences System yang berorientasi pada pengembangan multi dimensi kecerdasan dan karakter peserta didik.
3. Mewujudkan lembaga pendidikan yang profesional, amanah dan aktif menjalani kemitraan dengan stakeholder serta lingkungan sekitar untuk meningkatkan efektivitas pendidikan.
4. Menguatkan pendidikan karakter islam dan kemandirian melalui Tausiyah, Keteladanan, dan Program Pembiasaan.
5. Melakukan perbaikan dan peningkatan mutu secara menyeluruh dan berkelanjutan.
6. Pendayagunaan ICT (International Communication Technology) dan bahasa asing (Arab dan Inggris) di lingkungan sekolah.
Terus Berbuat Baik
Dr Aqua kemudian membagikan tips kepada seluruh peserta agar bisa tetap produktif dan menghasilkan kinerja terbaik meski pandemi Covid-19. Mulai dari mengoptimalkan waktu untuk terus berbuat baik hingga memaknai pekerjaan sebagai ibadah.
“Para nakes adalah ahli surga karena punya kesempatan beribadah mengabdi kepada masyarakat selama 24 jam. Kalau ini dilaksanakan dengan ikhlas dan memaknai pekerjaan sebagai ibadah jelas akan menjadi ladang pahala. Buat bekal di akhirat kelak,” kata Dr Aqua.
Dalam paparannya, pria yang telah mengumrahkan gratis lebih dari 150 orang dari hasil penjualan buku “super best seller” karyanya yang berjudul “The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi” itu menekankan agar semua nakes mengedepankan rasa bersyukur. Menurutnya pada masa krisis seperti saat ini, rasa bersyukur harus selalu dikedepankan.
“Hanya dengan bersikap demikian, maka kita tetap bisa menjalani hidup dengan penuh keikhlasan dan bahagia. Kebahagiaan hidup seseorang tergantung pada pola pikir dan pola sikap. “Service mindset” adalah kunci utama megambil hati setiap orang. Karena setiap unsur sumber daya manusia dalam institusi apapun termasuk di rumah sakit harus mampu melayani dengan hati. Setiap orang yang menjalankannya akan memiliki kepuasan tersendiri terhadap pekerjaan, melebihi dari upah yang diterimanya,” jelas Dr Aqua
Menurut pria yang rendah hati itu dalam bekerja, setiap orang hendaknya memperhatikan rumus empat “as” yang akan melahirkan “as” yang kelima. Hal tersebut sangat penting sebagai acuan agar sukses melaksanakan semua aktivitas.
“Kunci dalam bekerja adalah sikap ikhlas, inilah energi utama dalam bekerja dan melakukan aktivitas apapun. Serahkan semua hal kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Kedua bekerja dengan cerdas yakni beraktivitas dengan efektif dan efisien. Upayakan melakukan “multitasking” dengan penekanan skala prioritas. Melaksanakan beberapa kegiatan sekaligus,” ungkap Dr Aqua.
Kemudian, bekerjalah dengan keras karena menunjukkan konsistensi. Ini menjadi keharusan agar hasilnya sesuai dengan doa dan harapan.
“Setelah bekerja keras, jalankanlah dengan tuntas. Jangan setengah-setengah. Bila perlu menginap di kantor ketika menyelesaikan sebuah tugas penting karena hal ini terkait dengan kredibilitas kita. Ketika kita menjalankan keempat “as” dengan baik, maka semua aktivitas dan pekerjaan kita akan berkualitas. Lakukanlah hal ini secara konsisten dan terus-menerus,” tutur Dr Aqua menguraikan.
Hadiah ke Yogyakarta
Seusai memaparkan materinya, motivator ulung yang jadwalnya semakin padat selama pandemi Covid-19 memberikan kesempatan kepada seluruh yang hadir untuk bertanya dan memberikan tanggapan. Sesi ini yang selalu dinantikan Dr Aqua setiap melaksanakan Sharing Komunikasi dan Motivasi karena bisa belajar dari peserta yang menyampaikan pendapatnya.
Seperti biasa Dr Aqua yang memiliki jiwa sosial yang tinggi memberikan berbagai hadiah. Mulai dari buku, uang, liburan ke berbagai obyek wisata, hingga umrah ke Tanah Suci.
Pria yang hobi membaca dan membantu banyak orang itu menyiapkan dua buku “super best seller” karyanya. Kedua buku tersebut berjudul “Humanisme Silaturahim Menembus Batas: Kisah Inspiratif Persahabatan Aqua Dwipayana-Ventje Suardana (Satu Kesamaan Yang Mampu Mengatasi Sejuta Perbedaan)” serta “Berkarya dan Peduli Sosial Gaya Generasi Milenial: Kisah Inspiratif Dua Bersaudara Alira-Savero Dwipayana Bergiat untuk Sesama”. Termasuk dalam buku Trilogi The Power of Silaturahim.
Kedua buku tersebut dipasarkan secara langsung sejak awal 2021 ini. Sampai sekarang sudah terjual sebanyak 32 ribu eksemplar. Rencananya dalam waktu dekat akan cetak ulang yang kedua.
Dari semua yang menyampaikan pendapat yang jumlahnya sekitar delapan orang, Dr Aqua paling terkesan dengan yang disampaikan oleh pembawa acara yang sehari-hari bertugas sebagai petugas satuan pengamanan (satpam). Namanya Ribut Rawit.
Bapak lima anak ini sejak awal berdiri Rumah Sakit Hikmah Sawi bekerja di sana. Dia merasakan semua kebaikan Hikmah sekeluarga.
Sambil terbata-bata dengan meneteskan air mata, Ribut mengatakan, “Pemilik rumah sakit ini Ibu Hikmah sekeluarga baik sekali kepada semua karyawan. Saya sekeluarga merasakan itu. Saat istri saya Kurnia Ningsih terpapar Covid-19 dan harus isolasi mandiri di rumah, Ibu Hikmah memberikan perhatian yang sangat besar kepada kami. Beliau mengirimkan dua tabung oksigen besar beserta isinya ke rumah saya. Sedangkan Pak Sawi memberikan banyak vitamin dan obat-obatan lainnya yang setahu saya harganya mahal.”
Saat Ribut menyampaikan itu, para peserta ikut larut dengan penuh haru. Bahkan Hikmah yang duduk di barisan paling depan ikut meneteskan air mata sambil memandang Ribut.
Kemudian Ribut yang mempunyai tujuh cucu itu melanjutkan bahwa istrinya sudah sekitar sebulan terpapar Covid-19. Kondisinya yang semula parah dan mengkhawatirkan, sekarang membaik.
“Ibu Hikmah setiap hari selalu menanyakan tentang perkembangan kesehatan istri saya. Selain memberi banyak bantuan, Ibu (Hikmah) terus menyampaikan nasihat agar saya dan istri kuat menerima dan menghadapi cobaan ini,” lanjut Ribut.
Ribut dan Kurnia dikarunia lima anak. Mereka adalah Dinar Firmansah, Dinar Amalia, Dinar Baharudin, Dinar Farah, dan Dinar Rizkyansah.
Sedangkan cucunya ada tujuh orang, empat laki-laki dan tiga perempuan. Ketujuh cucunya bernama Attala Dinar Samanta, Aqila Dinar Samanta, Intan Amalia Malik, Pradipta Arsuneo Achmad,
Adifa Ramadhani Achmad, Achmad Raffa Ansory, dan Achmad Raffi Ansory.
Dr Aqua menyimak semua yang disampaikan Ribut. Pria yang berasal dari Kota Padang, Sumatera Barat ini tergerak memberikan hadiah istimewa kepada Ribut dan istrinya.
“Mas Ribut dan istri sudah sering ke Yogyakarta? Saya mau memberi hadiah liburan dan jalan-jalan ke sana. Sekaligus Mas Ribut menyenangkan istri setelah lama terpapar Covid-19,” ujar Dr Aqua sambil tersenyum.
Mendengar itu Ribut kaget. Nyaris tidak percaya karena sebelumnya sama sekali tidak menyangka. Apalagi hadiah itu diberikan spontan dan mendadak.
“Saya dan istri belum pernah ke Yogyakarta, Pak Aqua. Saat ini istri saya sedang pemulihan dari sakit Covid-19. Kalau sudah sembuh saya ajak jalan-jalan ke sana untuk liburan. Sekaligus memenuhi undangan Pak Aqua,” respon Ribut dengan wajah gembira.
“Kepada peserta yang lain kalau mau ikutan ke Yogyakarta bersama Mas Ribut n istrinya silakan ya. Tapi pakai biaya sendiri,” tambah Dr Aqua sambil bercanda.
Kepada Ribut dan istrinya Dr Aqua mempersilakan memilih moda transportasinya. Pilihannya adalah pesawat, kereta, atau bus.
Sambil melanjutkan candanya Dr Aqua berpesan kepada Ribut agar dari Bangkalan jangan naik kapal laut ke Yogyakarta karena Kota Pelajar itu jauh dari laut. Berbeda dengan Bangkalan yang dekat sekali sama laut.
“Tugas saya menyiapkan semuanya termasuk mobil dan sopir selama di Yogyakarta. Menginapnya di rumah saya. Sejak 2015 rumah saya di sana diperuntukkan buat para tamu dan gratis. Untuk melayani semua tamu, saya sekeluarga menyediakan tiga mobil,” pungkas Dr Aqua yang sekeluarga paling senang menjamu tamu-tamunya.
Suasana haru yang ditunjukkan Ribut menutup pertemuan malam itu. Tidak terasa Sharing Komunikasi dan Motivasinya lebih dari tiga jam hingga pukul 23.00. Ditutup dengan makan malam bersama.
Hari itu Dr Aqua bicara hampir sembilan jam pada tiga sesi di Surabaya, Malang, dan Bangkalan. Karena melakukannya dengan ikhlas sehingga lancar melaksanakan semuanya dan sama sekali tidak terlihat lelah.
Meningkatkan Motivasi
Di awal acara, Hikmah dalam sambutannya menyampaikan selamat datang kepada Dr Aqua. Dia bersama seluruh keluarga besar RSIA Hikmah Sawi dan SDIT Mutiara Ilmu sangat bersyukur dan senang sekali dengan kehadiran motivator yang memiliki jam terbang tinggi itu.
“Kita malam ini sangat bersyukur dan beruntung sekali karena Pak Aqua telah hadir bersama-sama kita di sini. Beliau sebelumnya tadi pagi dan siang melaksanakan Sharing Komunikasi dan Motivasi di Pomdam V/Brawijaya dan Denpom V/3 Malang. Saat di Surabaya saya hadir dan pemaparannya bagus sekali,” kata Hikmah.
Untuk itu ibu satu putra tersebut meminta seluruh jajarannya yang hadir menyimak semua yang disampaikan Dr Aqua mulai dari akhir hingga selesai. Karena dinilainya sangat penting.
Kepada Dr Aqua, Hikmah menyampaikan berbagai upaya yang selama ini telah dilakukannya untuk meningkatkan motivasi karyawan termasuk mewujudkan kekompakan agar kinerjanya optimal. Itu sangat penting agar semua pasien dan keluarganya merasakan layanan yang baik kepada mereka.
“Berbagai upaya telah saya lakukan selama ini. Salah satunya setiap minggu rutin mengadakan pengajian. Agar banyak yang datang, kepada yang hadir pulangnya saya beri sembako,” jelasnya sambil tersenyum.
Dia ingin agar RSIA Hikmah Sawi yang didirikan makin maju dan dapat memberikan layanan terbaik kepada semua pasien dan keluarganya. Sehingga mereka memiliki kesan positif yang mendalam. Dengan begitu tanpa diminta ikut membantu memasarkannya.
Hikmah juga menceritakan tentang SDIT Mutiara Ilmu yang baru beberapa tahun didirikannya. Meski relatif baru namun telah berprestasi di tingkat nasional.
“Pada pertemuan ini saya juga mengundang para pengurus dan guru SDIT Mutiara Ilmu. Beberapa seniornya adalah guru saya ketika di SMA. Beliau semua sangat membantu memajukan sekolah ini,” terangnya.
Hikmah bertekad untuk terus memajukan SDIT Mutiara Ilmu. Apapun bakal dilakukannya untuk mewujudkan itu.
Buat memajukan sekolah itu termasuk membangun berbagai fasilitas, Hikmah mengeluarkan dana yang relatif besar. Sebagian uangnya diambil dari keuntungan operasional RSIA Hikmah Sawi yang merupakan haknya.
“Saya ingin mewujudkan sekolah terbaik di Bangkalan, sehingga mereka yang tinggal di daerah ini dan sekitarnya tidak perlu jauh-jauh sekolah ke Surabaya,” pungkas Hikmah yang niat awal mendirikan SDIT Mutiara Ilmu buat memberi pendidikan untuk putra semata wayangnya Muhammad Taj Afrin.
Malam itu Dr Aqua menginap di rumah Sawi yang letaknya di Kecamatan Arosbaya Bangkalan. Sebelumnya untuk menghormati tamunya, Sawi menawarkan nginap di hotel bintang lima di Surabaya atau hotel terbaik di Kota Bangkalan.
“Jika diizinkan saya menginap di rumah Mas Sawi saja. Pasti lebih nyaman. Sekaligus agar saya tahu desa kelahirannya Mas Sawi,” ujar Dr Aqua menjawab tawaran Sawi.