SURABAYA, Tugujatim.id – Pertandingan putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 batal digelar di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya pada 10 September 2024. Stadion GBT Surabaya sempat dikabarkan akan menjadi venue untuk pertandingan Timnas Indonesia vs Australia dalam menghadapi putaran ketiga Piala Dunia 2026.
Sebelumnya, Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyebut Timnas Indonesia tidak bisa melakukan pertandingan di GBK pada 10 September karena bertepatan dengan kedatangan pemimpin Katolik dunia, Paus Fransiskus. Selain itu, belakangan GBK juga melakukan pergantian rumput lapangan.
Namun kini, kabar terbaru pihak PSSI akan memperhitungkan kembali Timnas Indonesia akan tetap berlaga di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta usai pengerjaan pergantian rumput dipercepat.
Baca Juga: Pendaftaran Cabup-Cawabup Ditutup, PKB Kabupaten Tuban Tunggu Instruksi DPP untuk Pilkada 2024
Exco PSSI Arya Sinulingga mengatakan, sebulan sebelum pertandingan putaran ketiga Indonesia vs Australia, PSSI rutin berkoordinasi dengan GBK ketimpang GBT.
“Memang kami sekarang ini intens koordinasi dengan GBK dan dilihat peluang dari GBK untuk dipakai sebagai venue untuk round 3 melawan Australia tanggal 10 September. Kami mengajukan ke AFC juga,” katanya.
PSSI juga sempat mengecek progres pengerjaan perbaikan rumput di GBK untuk memastikan kualitas lapangan agar layak digunakan menjamu tim lawan pada ajang kualifikasi Piala Dunia 2026.
Stafsus III Menteri BUMN tersebut juga mengatakan, pihak GBK akan menggunakan rumput pilihan dan khusus dari Jawa untuk perbaikan.
Baca Juga: Dituding Tak Transparan Kelola Keuangan, PKB Tuban Ikut Laporkan Lukman Edy ke Mapolres
“Kemarin sudah kunjungan ke GBK mereka lagi progres terus untuk memperbaiki rumput di sana. Dan juga mereka kabarnya akan mencari rumput tertentu di daerah Jawa untuk bisa dipakai secepatnya memperbaiki rumput GBK. Sehingga bisa dipakai round 3,” bebernya.
Selain karena perbaikan rumput hampir rampung, PSSI melihat potensi antusiasme penonton lebih besar di GBK dibanding GBT. Secara kapasitas, keduanya juga memiliki selisih yang cukup besar. GBK berkapasitas 65-70 ribu penonton, sementara GBT hanya mampu menampung 45 ribu penonton.
“Karena kami ingin memberikan ruang besar kepada suporter dan penonton untuk banyak secara kapasitas lebih banyak di GBK hampir 65-70 ribu. Maka kami harapkan makin banyak orang yang berpartisipasi. Kedua, karena kami pengen jumlah yang nonton langsung banyak di GBK,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Izzatun Najibah
Editor: Dwi Lindawati