MOJOKERTO, Tugujatim.id – Pedagang Kaki Lima (PKL) di sekitar Stadion Gajah Mada, Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, akan ditertibkan saat Porprov VIII Jatim berlangsung. Penertiban tersebut ditempuh karena stadion ini akan menjadi tempat upacara penutupan (closing ceremony) Porprov VIII Jatim.
Jabatan Fungsional Ahli Muda Satpol PP Kabupaten Mojokerto, Zaki mengatakan bahwa sebelumnya Satpol PP Kabupaten Mojokerto telah melakukan sosialisasi kepada para PKL Stadion Gajah Mada Mojosari.
Sosialisasi yang menggandeng Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mojokerto dan Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Mojokerto ini tidak hanya membahas Perda tentang penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat, namun juga persiapan Porprov VIII Jatim.
“Sekitar 100 PKL lebih telah mendapat sosialisasi, termasuk tentang penertiban menjelang Porprov VIII Jatim,” kata Zaki, pada Jumat (11/8/2023).
Penertiban yang dimaksud oleh Zaki adalah imbauan kepada PKL untuk menjaga ketertiban, kenyamanan, dan kebersihan saat Porprov VIII Jatim. Terlebih sebagai tuan rumah, Kabupaten Mojokerto harus berbenah demi kenyamanan tamu Porprov VIII Jatim. “Termasuk juga PKL yang membuka lapak di Ruang Terbuka Hijau (RTH) harus ditertibkan, karena DLH punya rencana memperbaiki tamannya,” imbuh Zaki.
Meski demikian, PKL tetap dibolehkan membuka lapak selama Porprov VIII Jatim berlangsung. Dengan catatan, maksimal sehari sebelum upacara penutupan, Stadion Gajah Mada Mojosari harus steril dari PKL. “Tetap boleh jualan, karena kan mumpung Porprov. Kalau rame pengunjung juga kan bagus untuk membantu perekonomian,” beber Zaki.
Terpisah, salah satu PKL, Muhammad Aziz mengaku telah mendapat informasi bahwa Stadion Gajah Mada Mojosari harus steril dari PKL jelang closing ceremony. Informasi tersebut dia terima dari koordinator PKL saat mengikuti sosialisasi dari Satpol PP Kabupaten Mojokerto. “Infonya begitu, harus steril pas mau upacara penutupan. Kalau jualan biasa pas event Porprov masih boleh,” terang Aziz.
Aziz mengaku tidak masalah dengan kebijakan tersebut. Bagi Aziz, dirinya cukup senang masih dibolehkan menggelar lapak saat Porprov VIII Jatim berlangsung. “Itung-itung buat tambahan saja. Kan masih bisa jualan,” tandasnya.
Reporter: Hanif Nanda
Editor: Lizya Kristanti