MOJOKERTO, Tugujatim.id – Jumlah keberadaan satwa seperti burung di alam lepas kian hari semakin mengkhawatirkan. Bila dibiarkan, hal ini dapat berdampak bagi keseimbangan ekosistem. Karena itu, kisah inspiratif datang dari seorang polisi asal Mojokerto Bripka Achmad Sodiq yang berupaya melestarikan satwa liar agar tidak punah di habitat aslinya.
Bripka Achmad Sodiq, warga asal Pandanarum, Pacet, Kabupaten Mojokerto, ini mengaku prihatin melihat burung liar yang jumlahnya turun akibat perburuan. Karena itu, polisi yang berdinas di Polsek Pacet ini menangkar berbagai jenis burung liar di rumahnya.
Jenis burung yang dia tangkar seperti kakak tua jambul kuning, betet Jawa, jalak putih, serta ayam hutan hijau. Jenis-jenis burung liar ini ditangkar di pekarangan dan garasi rumahnya. Sudah bertahun-tahun polisi asal Mojokerto Achmad Sodiq menyulap rumahnya menjadi tempat pelestarian burung liar.
Selain itu, dia juga menangkar burung-burung lokal yang kerap menjadi buruan. Seperti prenjak tamu dan ciblek yang banyak ditangkap, lalu dijual dengan harga lumayan tinggi karena kemerduan kicaunya.
Di sela tugasnya sebagai anggota Polri, Sodiq merawat burung-burung tersebut dengan telaten. Setiap hari, kawanan hewan bersayap ini diberi makan menggunakan jagung dan kacang-kacangan. Beberapa di antaranya dikandangkan dan lainnya dibiarkan terbang bebas mencari makan di sekitar rumahnya.
“Semua berawal dari rasa peduli terhadap kondisi satwa, khususnya burung liar, yang makin hilang keberadaannya. Sejak 2007 lalu, mulai suka dan tertarik dengan dunia satwa,” ucap polisi asal Mojokerto saat ditemui di kediamannya, Sabtu (06/05/2023).
Hasil kerja keras Sodiq selama bertahun-tahun tidak sia-sia dan membuahkan hasil. Burung kakak tua kini jumlah totalnya mencapai sembilan ekor. Selain itu, ada pula jenis burung betet Jawa dan jalak putih yang kini telah hidup bebas di alam liar. Dia mengaku bikin penangkaran burung liar supaya tidak punah.
Tak hanya fokus menangkar, Sodiq juga tergabung dengan Komunitas Burung Free Fly (KBFF) yang bergerak dalam bidang pelestarian satwa liar dan satwa lokal.
“Dengan membeli burung-burung liar yang diperjualbelikan secara bebas, baik oleh warga maupun beli lewat medsos. Dari sana, burung-burung itu saya lestarikan,” imbuhnya.
Sodiq menyatakan, nantinya bakal melepas burung-burung itu ke alam bebas apabila dinilai sudah layak. Bahkan, dia juga menjamin kehidupan satwa yang dipeliharanya terawat dengan baik. Semua dilakukan atas dasar keprihatinan terhadap kondisi alam yang semakin rusak meski harus merogoh kocek pribadi.
“Kondisi saat ini banyak burung yang terancam punah. Sampai burung lokal seperti prenjak tamu juga terancam punah. Kami berharap dengan upaya penangkaran sederhana yang kami buat ini nantinya bisa membantu dalam upaya pelestarian burung-burung liar,” ujarnya.