SIDOARJO, Tugujatim.id – Kontingen KONI Kabupaten Malang mulai menunjukkan tren positif di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VIII Jatim Tahun 2023 yang dilaksanakan di UPT Agrobisnis, Kabupaten Sidoarjo, pada Minggu (10/09/2023) siang.
Hal itu setelah cabang olahraga (cabor) angkat berat mampu menyumbangkan medali bagi Kabupaten Malang. Atlet angkat berat, Elsa Victolia yang turun di kelas 49 kilogram putri berhasil menyumbangkan tiga medali perak.
Elsa mampu mengangkat beban 55 kilogram di kelas 49 kilogram snatch, kelas 49 kilogram clean and jerk, dan di nomor total angkatan kelas 49 kilogram putri.
“Alhamdulilah angkat berat kali ini mampu menyumbangkan tiga medali perak. Persaingan cukup luar biasa dan sudah cukup merata di Porprov tahun ini,” ucap pelatih angkat berat KONI Kabupaten Malang, Dedi Apriyanto, pada Minggu (10/09/2023).
Dedi melanjutkan bahwa sejatinya target awal adalah satu medali emas, namun karena persaingan atlet di berbagai daerah sudah cukup merata, akhirnya target emas itu belum bisa dicapai.
Kata Dedi, andai saja di angkatan beban 57 kilogram Elsa bisa mengangkat sempurna, maka bukan tak mungkin medali emas bisa diwujudkan.
Atlet asli Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang itu sejatinya berkejaran dengan atlet Kabupaten Pacitan pada partai kelas 49 kilogram. Namun akhirnya medali emas harus direlakan ke atlet Kabupaten Pacitan yang mampu mengangkat beban hingga 57 kilogram. “Tadi kejar-kejaran dengan Kabupaten Pacitan, itu kalau Elsa bisa mengangkat, mungkin rekor dia di Poprov VIII ini bisa tercapai,” ungkapnya.
Dedi juga mengungkapkan bahwa banyaknya atlet dari luar Jawa Timur menjadi hal yang mengurangi target anak asuhnya kesulitan meraih medali dan juga tak mampu bermain maksimal. “Kalau yang putri memang kurang persiapan karena banyak kegiatan di kampus. Kemudian banyak atlet-atlet impor luar Jatim yang ke sini sehingga mengurangi target medali kita,” tandas Dedi.
Hingga kini, kontingen Kabupaten Malang untuk sementara mengoleksi dua medali emas, lima medali perak, dan satu medali perunggu.
Reporter: Yona Arianto
Editor: Lizya Kristanti