SURABAYA, Tugujatim.id – Harga hewan ternak di Kota Surabaya, khususnya untuk kurban, mulai merangkak naik menjelang Idul Adha 2022. Selain karena tingginya permintaan, kenaikan harga hewan kurban ini juga dipicu penyebaran virus penyakit mulut dan kuku (PMK).
Berdasarkan pantauan Tugu Jatim di lapangan, saat mengunjungi salah satu pedagang hewan kurban di kawasan Rangkah, Kecamatan Tambak Sari, bernama Oni, dia mengaku harga sapi yang dijual meningkat dari biasanya.
“Biasanya harga hewan kurban berkisar Rp15 juta, kini jadi Rp20 juta. Kenaikan ini karena kan mau Idul Adha. Setiap Idul Adha memang seperti itu,” ujar Oni pada Sabtu (11/06/2022).
Oni berasumsi naiknya harga hewan kurban disebabkan adanya virus PMK. Jadi, pedagang hewan kurban harus benar-benar memastikan ternak yang mereka jual dalam keadaan sehat dan aman.
“Kalau sejauh ini, kami belanjanya dari sapi yang sehat. Jadi, insyaa Allah tidak kena PMK,” sebutnya.
Untuk sosialisasi terkait PMK, Oni mengaku, belum mendapatkan pemberitahuan dari dinas terkait yakni DKPP Kota Surabaya. Apalagi soal pemberian vaksin maupun suplemen untuk membantu mencegah PMK.
“Biasanya nanti dari dinas akan ke sini untuk ngecek,” ujarnya.
Hal yang senada juga dirasakan pedagang hewan kurban lainnya di Kecamatan Pakal Surabaya bernama Suyitno. Dia memprediksi, harga hewan kurban diprediksi akan meningkat hingga 50 persen.
“Harga ternak di Surabaya mungkin meningkat harganya. Peningkatannya bisa sampai 50 persen,” ujar Suyitno.
Dia berencana untuk menahan kulakan hewan ternak. Hal tersebut tak lepas dari kekhawatiran soal penyebaran PMK.
“Secara otomatis nahan beli, gak berani (kulakan sapi),” ujarnya.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim