TUBAN, Tugujatim. id – Momentum Isra Miraj Nabi Muhammad SAW 1443 Hijriah dimanfaatkan Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tuban Tri Astuti untuk berbagi 200 paket sembako kepada warga di wilayah Dapil II Tuban, Rabu (02/03/2022). Paket sembako itu berisi, di antaranya beras, minyak goreng, gula, dan lain-lainnya.
Tri Astuti menyampaikan rasa prihatinnya atas kelangkaan minyak goreng di beberapa toserba, warung, minimarket, dan juga di pasar. Sebab, komoditas minyak goreng itu tergolong penting untuk masyarakat setiap harinya.
Selain itu, harga minyak goreng yang melambung dan sulit diperoleh dikhawatirkan akan mendorong inflasi secara umum. Tentunya hal ini akan berdampak pada beberapa sektor seperti industri makanan, rumah tangga, dan semua produksi yang menggunakan bahan baku minyak goreng.
Also Read
“Saya sangat prihatin karena masyarakat mengeluh sulit mendapatkan minyak goreng,” kata Tri Astuti.

Astuti menceritakan, pihaknya pernah mengalami saat belanja di salah satu toserba di Tuban. Banyak rak kosong dan hanya diperbolehkan membeli minyak goreng serta gula yang dibatasi maksimal 1 kg.
“Harus ada pemantauan lapangan terkait pendistribusian dan harga tertinggi yang telah ditetapkan pemerintah,” tambahnya.
Selain membagikan paket sembako, anggota Fraksi Gerindra DPRD Tuban ini juga menyerap aspirasi masyarakat. Banyak keluhan masyarakat yang dia tampung. Seperti keluhan tentang penyaluran BPNT tahun 2022 yang didistribusikan melalui PT Pos Indonesia dalam bentuk uang tunai yang dimaksudkan untuk percepatan dan agar segera bisa dimanfaatkan masyarakat sesuai kebutuhan.
Namun, di antara keluarga penerima manfaat (KPM) yang tadinya menerima, ada yang tidak menerima di pencairan kali ini. Sementara agen E-Warung jadi tidak melayani KPM lagi sehingga berdampak pada penurunan pendapatan.
“Hal ini akan segera kami klarifikasi dalam rapat kerja dengan dinas sosial P3A dan PMD,” ujar Tri Astutik. (ads)