TUBAN, Tugujatim.id – Produksi padi di Tuban mengalami penurunan sebesar 20.745 ton atau 3,14 persen dari 661.292 Ton YGKG pada tahun 2022 menjadi 640.547 ton GKG di tahun 2023. Penyebab dari penurunan hasil produksi salah satu tanaman pangan tersebut, diakiatkan El Nino. Sehingga waktu tanam padi mengalami keterlambatan.
“Penurunan juga terjadi pada sektor pertanian padi di Kabupaten Tuban,” kata Eko Julianto, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP2P) Tuban, Sabtu (01/06/2024).
Badan Pusat Statistik (BPS) juga merilis data, bahwa luas panen padi nasional mengalami penurunan sebesar 0,24 hektar atau 2,29 persen dari yang semula 10,45 juta hektar tahun 2022 menjadi 10,21 juta hektar di tahun 2023.
Selain itu, produksi padi nasional juga turun sebesar 0,77 juta ton atau 1,40 persen dari 54,75 juta ton gabah kering giling (GKG) pada tahun 2022 menjadi 53,98 juta ton GKG di tahun 2023.
Kondisi tersebut menyebabkan pemerintah pusat akan mengambil kebijakan untuk mengoptimalkan kembali luas tanam padi melalui upaya khusus percepatan dan peningkatan tanam padi.
“Langkah tersebut diambil sebagai upaya menuju swasembada pangan nasional,”katanya.
Pemkab Tuban juga berupaya melakukan optimalisasi lahan tadah hujan dan menaikkan Indeks Pertanaman (IP) 1 menjadi IP 2 bahkan IP 3. “Artinya, lahan yang semula hanya bisa tanam sekali dalam setahun akan diupayakan dapat ditanami 2-3 kali dalam setahun,”terangny.
Guna mencapai tujuan tersebut, dilakukan pemanfaatan air permukaan, seperti air, sungai, embung, dan sumber mata air lainnya.
“Bantuan alat mesin pertanian (Alsintan) berupa pompa air dan traktor untuk mempercepat dan menambah luas tanam padi di lahan yang sekali tanam,”tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Reporter: Mochamad Abdurrochim
Editor : Darmadi Sasongko