TUBAN, Tugujatim.id – Sebanyak 28 kelompok peserta meramaikan Festival Ciblon di Kali Gunting, Desa Perunggahanwetan, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Selasa (14/11/2023). Peserta per kelompok diisi empat orang yang memiliki peran memainkan bunyi tersendiri. Seperti bunyi pek, blung, tek, dan juga sambil menembangkan lagu Jawa.
Peserta festival dari sekitar Kecamatan Semanding, seperti tuan rumah, Perunggahankulon, Bektiharjo, Karang, dan Ngino.
Kepala Desa Perunggahanwetan, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Hari Winarko menyebutkan, Festival Ciblon ini menjadi rangkaian dari Dandang Wacono Festival sekaligus memperingati Hari Jadi Tuban ke-730.
Menurut Hari, sapaan akrabnya, “Ciblon” merupakan musik air yang menjadi tradisi orang dulu saat mandi di sungai. Permainan ini sangat populer kala itu.
Selain mendendangkan nada yang dihasilkan dari deburan air yang dipukul-pukul dengan menggunakan tangan, mereka juga menembangkan syair lagu Jawa.
“Seusia saya dulu, saat akan mandi pasti mainan Ciblon. Itu ternyata sudah warisan dari mbah-mbah dulu. Karena dulu kan belum punya kamar mandi. Mandinya bareng-bareng di sungai,” ucapnya.
Selain itu, Hari mengatakan, tujuan lain adalah untuk menjaga lingkungan sungai. Sebab, akhir-akhir ini sungai digunakan tempat pembuangan sampah oleh masyarakat.
“Kami kampanyekan untuk menjaga lingkungan,” terangnya.
Salah satu peserta Festival Ciblon, Tamsir, 60, warga Perunggahan Kulon, Kecamatan Semanding, Tuban, merasa senang dengan perlombaan ini. Sebab, dia merasa bernostalgia dengan permainan ini. Dalam Festival Ciblon, dia bersama kelompoknya membawa syair selawatan.
“Insyaa Allah, nanti optimistis menang,” ujarnya.
Writer: Mochamad Abdurrochim
Editor: Dwi Lindawati