SUMENEP, Tugujatim.id – Siapapun Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur yang terpilih nantinya, masyarakat Madura mengharapkan pembangunan yang setara dengan kabupaten-kabupaten lainnya.
Setiap momen pemilihan umum, Madura menjadi daerah yang tersorot sebagai basis perebutan suara bagi calon maupun pasangan calon (Paslon). Tak terkecuali saat Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jatim.
Ra Mamak KH. M. Shalahuddin, seorang pengasuh Pondok Pesantren Annuqoyah mengatakan jika dia telah berdiskusi dengan beberapa kiai dan ulama bersama masyarakat terkait pandangannya terhadap Cagub dan Cawagub Jatim 2024.
“Kami berharap provinsi hadir untuk membangun Madura, bukan membangun di Madura. Dengan maksud bahwa resource dan juga diharus diperhatikan pembangunan mental, spiritual, dan infrastruktur itu harus seimbang dan pemerintah provinsi harus hadir di situ,” katanya.
Selama ini, masyarakat Madura kerap menjadi kelompok yang terpinggirkan. Mereka menilai, masyarakat Suku Madura harus mendapat perlakuan yang sama seperti masyarakat daerah lain.
Padahal, Sumber Daya Alam (SDA) dan komoditas di Madura seringkali menjadi pendorong untuk peningkatan ekonomi daerah.
“Dan yang berikutnya tentang reaktivasi dari pelakuan-pelakuan yang ada di Madura dengan harapan bisa mengoptimalkan untuk bisa mendayagunakan dan juga bisa menjadi akses bisnis untuk masyarakat Madura berkaitan dengan hasil-hasil petanian dan juga tembako yang ada di Madura ini,” jelasnya.
Selain itu, Ra Mamak juga mengatakan jika proses pembangunan Lingkar Madura sejauh ini jauh dari optimal. Sehingga, banyak PR yang harus diperhatikan dan menjadi catatan penting bagi Cagub dan Cawagub Jatim 2024.
“Insyaallah beberapa bulan lalu Bu Risma juga menyampaikan tentang kesungguhan untuk memperbaiki wilayah-wilayah titik spot banjir yang ada di Sampang. Dan ini menjadi concern betul bagi Bu Risma,” terangnya.
Diantaranta tiga paslon lainnya, Ra Mamak memperhatikan sosok Cagub nomor urut 3 Tri Rismaharini. Dia, memiliki harapan besar bagi mantan Wali Kota Surabaya tersebut untuk membangun Madura.
“Kita tahu bagaimana Bu Risma berhasil membebaskan Surabaya dari banjir, dan kita yakin insyaallah Bu Risma juga bisa mampu untuk bisa meminimalisir terjadinya banjir yang ada di Sampang dan juga di wilayah lain di Madura,” jelasnya.
Alasan Ra Mamak berpendapat demikian, karena dia menilai jika masyarakat Madura memiliki peran besar dalam membantu Provinsi Jawa Timur. Terutama saat masa pandemi Covid-19.
“Kami bersama dengan TNI AL kerjasama untuk mengirimkan kapal untuk mengirim tenaga medis yang berada di kepulauan-kepulauan yang ada di Sumenep,” tuturnya.
Ra Mamak mengklaim, pihaknya bersama para tokoh pesantren muda, aktivis ANSOR dan kelompoo lain bersolidaritas untuk menyalamatkan nyawa masyarakat di Kepulauan.
“Di saat itu kita memaksanakan vaksin dan juga mengedukasi kepada masyarakat yang masih belum bersayap dengan COVID-19,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Reporter : Izzatun Najibah
Editor: Darmadi Sasongko