JEMBER, Tugujatim.id – Belakangan hari ini, harga wortel di pasar tradisional di Jember mengalami lonjakan. Cuaca ekstrem dan Ramadan diduga jadi pemicu harga wortel meroket di Jember.
Kenaikan ini memberikan dampak signifikan, terutama menjelang Hari Raya ketika kebutuhan pangan meningkat. Data menunjukkan bahwa di sejumlah pasar tradisional dan kios sayur, harga wortel naik hingga belasan ribu rupiah per kilogram.
Di Pasar Tanjung, misalnya, harga wortel yang semula berkisar Rp4 ribu per kilo kini mencapai Rp18 ribu untuk penjualan grosir, sedangkan harga eceran mencapai kisaran Rp20 ribu per kilogram.
BACA JUGA: 5.584 Metrik Ton Elpiji 3 Kg Disiapkan di Jember Guna Antisipasi Permintaan Tinggi Selama Ramadan dan Lebaran
Menurut Hari, seorang pedagang grosir di Pasar Tanjung, kenaikan harga ini dipicu oleh curah hujan yang terus-menerus terjadi.
“Hujan yang turun sejak minggu lalu menyebabkan pasokan wortel jadi terganggu. Biasanya, kami mendapatkan pasokan dari lereng Gunung Bromo atau daerah Tengger, namun kini kiriman sering terhambat dan beberapa kali bahkan tidak ada sama sekali,” ujar Hari saat dikonfirmasi pada Rabu (5//3/2025).
Tak hanya itu, ada perbedaan harga yang mencolok antara wortel jenis sayur dan wortel buah. Dimana, wortel buah dijual dengan tambahan harga sekitar Rp2 Ribu hingga Rp5 ribu per kilogram dibandingkan jenis sayur.
BACA JUGA: Bulog Jember Serap Gabah dan Beras Petani 5.260 Ton
Di sisi lain, Tuyami, seorang pedagang makanan di Kaliwates, mengaku sangat keberatan dengan lonjakan harga tersebut. “Dulu, saya bisa mendapatkan wortel seharga Rp4 ribu per kilo, tapi sekarang saya hanya mampu membeli setengah kilogram saja,” keluhnya.
Ia pun berharap agar pemerintah kabupaten segera mengambil langkah untuk menekan kenaikan harga pangan, mengingat menjelang lebaran, kebutuhan masyarakat akan meningkat pesat.
Dengan situasi ekonomi yang semakin menekan dan kebutuhan masyarakat yang tinggi, intervensi cepat dari pemerintah daerah sangat diharapkan agar harga pangan, khususnya wortel, bisa kembali stabil dan tidak memberatkan rakyat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Reporter : Diki Febrianto
Editor: Darmadi Sasongko