BATU, Tugujatim.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu menyiapkan anggaran kurang lebih Rp 336 juta untuk rekonstruksi 8 titik bencana longsor yang terjadi di Kota Batu sepanjang tahun 2021.
Kepala BPBD Kota Batu Agung Sedayu menuturkan merinci 8 titik longsor tersebut di antaranya yakni 5 titik ada di Kecamatan Junrejo, 1 titik di Kecamatan Bumiaji, dan 2 titik di Kecamatan Batu.
”Untuk program itu kami mengalokasikan anggaran sebesar Rp336 juta,” beber Agung, Kamis (30/9/2021).
Agung melanjutkan, rekonstruksi paling ringan ada di Jalan Dusun Caru Desa Pendem dengan nilai anggaran hanya sebesar Rp8 juta. Sementara, ada 1 titik di Jalan Imam Bonjol, Kelurahan Sisir menjadi titik rekonstruksi paling besar dengan nilai anggaran Rp195 juta.
Selain itu, tambah Agung, BPBD juga menyiapkan anggaran antisipasi bencana sekaligus peningkatan SDM sebesar Rp 383 juta.
“Apakah cukup? Semoga cukup. Nanti misal kalau ada bencana skala besar masih bisa dikover BTT,” jawabnya.
Terpisah, Kasi Penanggulangan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Batu Gatot Nugroho menambahkan, BPBD kali ini juga mengusulkan anggaran untuk pengadaan alat seismograf portabel pada P-APBD tahun ini.
Seismograf adalah alat pengukur kekuatan tanah dengan harga perunitnya sekitar Rp195 juta. Dengan seismograf, antisipasi mencegah potensi bencana longsor bisa ditingkatkan.
”Kalau memang tidak layak, tentu akan kita evakuasi di tempat yang rawan bencana itu. Apalagi menurut BMKG puncak musim penghujan sudah mulai di bulan Oktober,” ujarnya.