MOJOKERTO, Tugujatim.id – Objek wisata dalam perkembangannya tak bisa berdiri sendiri. Butuh banyak elemen pendukung lain agar objek wisata tetap hidup bahkan mampu menghidupi masyarakat sekitar. Salah satu upaya itu dilakukan melalui manajemen tour travel.
Pelaksana Senior Tour Planner, I Wayan Gede Asta Wiryandana membagikan resep manajemen tour travel.
Tour travel menurutnya punya peran tak kalah penting dalam perkembangan ekosistem pariwisata. Baginya, tour travel ibarat perantara antara wisatawan dengan obyek wisata.
“Tour travel itu beda dengan agent travel. Tour travel punya lebih banyak layanan dan produk yang ditawarkan kepada wisatawan. Mulai produk individual tour, group tour, set in coach tour atau sekarang lebih dikenal dengan open trip, religious tour, dan masih banyak lagi,” ucap Yande, sapaan akrabnya, saat mengisi acara Forum Group Discussion (FGD) Peningkatan Manajemen Tour Travel dan Desa Wisata oleh Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Mojokerto, pada Selasa (7/3/2023).
Terlebih dahulu, menurut Yande, tour travel perlu memperhatikan komponen yang digunakan dalam tawaran paket wisata. Komponen itu meliputi penjemputan wisatawan dari bandara atau stasiun hingga antaran dari tempat penginapan menuju bandara atau stasiun setelah selesai melaksanakan wisata.
“Selain itu perlu diperhatikan pula terkait alat transportasi yang dipakai, akomodasi, obyek wisata yang ditawarkan, budaya atau adat yang berlaku di obyek wisata, tour guide, tempat makan, cinderamata, hingga asuransi,” imbuh Yande.
Selain komponen di atas, pria kelahiran Jombang itu menambahkan perlunya melihat kebutuhan calon wisatawan agar layanan tour travel bisa tepat sasaran.
“Perhatikan keperluan dari calon wisatawan. Apa yang mereka butuhkan dari Anda? Tur pribadi, tur kelompok, SIC (Seat In Coach), atau sekarang dikenal model Open Trip, paket bulan madu, wisata religi atau wisata belanja?” imbuhnya.
Yande melanjutkan perlunya tour travel mengenali calon wisatawan itu juga berhubungan dengan branding dari tour travel itu sendiri. “Jangan sampe wisatawan yang sudah usia lanjut ditawari paket wisata alam yang memacu adrenalin. Tentu itu kurang cocok, imbasnya ke branding Anda,” ucapnya.
Dari semua materi, Yande menegaskan bahwa semua komponen itu percuma saja bila tour travel tidak jujur dan amanah. “Jadi jangan sampe Anda menjadi tour travel nakal. Begitu sudah dapat transferan uang, tiba-tiba hilang gak ada kabar,” pungkasnya.