PAMEKASAN, Tugujatim.id – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Slamet Martodirdjo (Smart) Kabupaten Pamekasan membuka layanan khusus bagi calon legislatif (caleg) yang mengalami gangguan kejiwaan pada momentum Pemilu 2024. RSUD Smart pun menyiapkan bagi caleg yang mengalami depresi.
Gangguan kejiwaan yang dimaksud adalah apabila ada caleg yang mungkin mengalami stres setelah pemilu karena gagal terpilih sebagai Wakil Rakyat usai kontestasi dalam pemilu.
dr. Indriana Lestari Ningtias, Dokter Spesialis Kejiwaan RSUD Smart Pamekasan mengatakan, layanan ini dilatarbelakangi beberapa pasien yang mengalami gangguan kejiwaan di beberapa kota tahun-tahun sebelumnya yang ternyata adalah caleg gagal.
“Tentu hal ini sebagai bentuk antisipasi, saya sudah mendapatkan konfirmasi dari manajemen. Kalau di tempat-tempat lain sudah tersedia layanan seperti itu. Sebagai antisipasi jika ada kejadian kami sudah siap, itu aja sih,” ungkap Indri, Selasa (05/12/2023).
Indri menambahkan, arahan dari pihak manajemen RSUD Smart Pamekasan, caleg yang nantinya mengalami gangguan kejiwaan akan ditempatkan di Sal B.
“Apabila ada caleg yang mungkin mengalami stres setelah pemilu karena tidak terpilih, nanti akan ditempatkan di Sal B dengan perlakuan yang sama dengan yang lain. Baik itu yang pakai BPJS atau umum, sama saja sebenarnya, nanti bergantung kondisi pasien saja,” jelasnya.
Dia melanjutkan, sementara perawatan dan jenis tindakan yang diberikan menyesuaikan dengan kondisi gangguan jiwa yang dialami.
“Misalkan yang dia alami hanya sekadar stres atau depresi ringan, ya, bisa sekadar melakukan penyesuaian. Kami juga bisa beri terapi-terapi psikotrofarmaka dan psikoterapi biasa, tetapi jika sampai mengalami depresi berat psikotik karena gangguan dalam menerima realita, maka kami fiksasi,”paparnya.
Indri berharap, dengan adanya layanan kejiwaan bagi caleg yang gagal terpilih ini juga bisa mengedukasi masyarakat bahwa tidak harus orang dengan gangguan jiwa berat yang perlu berobat karena yang mengalami gangguan kejiwaan ringan juga perlu ditangani.
“Tidak hanya gangguan jiwa yang berat yang perlu diobati, depresi ringan seperti malas melakukan aktivitas, tidak minat lagi melakukan hobinya, tampak murung, dan tidak bisa tidur, juga bisa berobat ke poli jiwa,” ujarnya.
Writer: Rifqan AZ
Editor: Dwi Lindawati