JAKARTA, Tugujatim.id – Ruang Berkembang atau Ruber Academy didukung oleh PT Paragon Corp menggelar acara Rahasia Fasilitasi Kreatif untuk Guru Inovatif dan berhasil mengundang kepala sekolah se-Jabodetabek pada Sabtu, 16 Maret 2024.
Sesi ini dilaksanakan di Soka Innovation Lab, sebuah ruang bersama yang sering menjadi tempat berkumpulnya komunitas-komunitas di sekitar Jabodetabek dan turut menghadirkan Victor Chandrawira yang terkenal sebagai seorang master fasilitasi.
Di kesempatan ini, para kepala sekolah yang berdinas di sekitar Jabodetabek tersebut mendapatkan paparan materi untuk memahami lebih dalam lagi dunia fasilitasi, sebuah topik yang digembar-gemborkan selama 15-20 tahun terakhir dan diharapkan dapat dipraktikkan di lingkungan sekolah.
Kata ‘fasilitasi’ berasal dari Bahasa Latin, fasilis yang artinya mudah atau sederhana. Artinya, jika seorang guru yang dapat memudahkan siswanya belajar, guru tersebut sudah melakukan fasilitasi. Namun, prakteknya masih sering dijumpai guru yang melakukan pembelajaran dengan satu arah atau mendikte. Hal ini sering dilakukan oleh guru-guru yang berdinas di daerah.
“Kami kan hanya bertugas di daerah, tidak seperti di kota-kota besar. Sifat inferior ini masih sering sering muncul di benak para guru yang bertugas di daerah. Perlu digaris bawahi juga kalau sifat inferior inilah yang membuat dunia pendidikan Indonesia tertinggal dari negara tetangga,” ungkap Victor Chandrawira sekaligus penulis buku Jangan Ngajar dong! Itu.
Sesi Rahasia Fasilitasi Kreatif untuk Guru Inovatif ini berjalan dengan hangat dan interaktif. Setelah sesi paparan materi dari narasumber, para kepala sekolah mengikuti diskusi mini dan sharing session bersama CEO NSEI part of PT Paragon Corp, Salman Subakat untuk membahas permasalahan guru di Indonesia.
Dari sesi diskusi mini dan sharing session bersama Salman Subakat, seluruh peserta sepakat bahwa permasalahan-permasalahan yang muncul di tengah-tengah guru adalah maraknya senioritas di lingkungan sekolah dan mindset guru yang kurang mendukung semangat belajar.
Meskipun dua sesi tersebut berlangsung singkat, kepala sekolah yang hadir setuju dengan menerapkan teknik fasilitasi dalam membimbing murid-murid di sekolah dan memecahkan masalah di sekolah.
“Saya berterima kasih dengan acara ini karena telah sukses membangun kembali jiwa saya menjadi seorang pendidik. Merefresh ulang. Selain itu, kita memang butuh ada sesi ngobrol bersama sesama pendidik, semoga ada acara seperti ini lagi,” ungka Indhira, salah satu kepala sekolah di Jakarta dan merupakan bagian dari KGBN Jakarta Selatan.
Besar harapan Ruber Academy dengan mengundang kepala sekolah adalah agar ilmu fasilitasi dapat diterapkan dalam lingkungan sekolah. Selain itu, untuk rekan guru-guru maupun pendidik inovatif yang belum mendapatkan kesempatan sesi ini bisa dapat membaca buku Jangan Ngajar dong! yang sudah tersedia di marketplace.
Penulis: Achmad Rifqi