MALANG, Tugujatim.id – Barangkali bagi sebagian masyarakat banyak yang belum mengetahui pemutar lokomotif yang berada di Stasiun Kota Baru Malang yang begitu unik. Mungkin ada yang bingung bagaimana lokomotif kereta api itu berputar untuk bisa menarik rangkaian gerbong? Yuk, lebih mengetahui soal pemutar lokomotif ini!
Ternyata Stasiun Kota Baru Malang memiliki alat yang mampu mengubah posisi kepala lokomotif. Namanya adalah turntable atau alat pemutar lokomotif. Alat tersebut diketahui sampai saat ini masih berfungsi dengan baik.
Turntable itu bisa ditemukan atau dijumpai di tengah permukiman warga yang berada di sebelah utara Dipo Lokomotif Malang. Warga bisa melihat proses pemutaran lokomotif kereta api itu melalui jalan Manunggal, Kecamatan Klojen, Kota Malang.
Untuk diketahui, turntable itu telah berada di sekitaran Stasiun Kota Baru Malang sejak 1800-an.
Baca Juga: Bromo Marathon 2023, Ribuan Pelari 23 Negara Taklukkan Trek Pegunungan Pasuruan dengan View Eksotis
Pemerhati Kereta Api Tjahjana Indra Kusuma mengatakan, alat pemutar lokomotif itu diperkirakan sudah ada sejak 1879. Pembangunan turntable itu dibangun bersamaan dengan proses pembuatan jalur kereta Bangil-Malang.
“Turntable itu dibuat karena Stasiun Malang dulu itu dianggap sebagai tempat paling ujung atau paling akhir tujuan kereta. Sehingga lokomotif harus diputar untuk kembali ke arah Surabaya,” ujar Indra saat dikonfirmasi pada Sabtu (01/09/2023).
Tjahjana melanjutkan, jika alat pemutar lokomotif itu tidak semua stasiun memiliki. Selain di Malang, turntable juga ada di stasiun Kediri, Mojokerto, dan Kertosono.
“Keberadaan turntable di stasiun itu juga berhubungan dengan sejarah pembangunan rel. Sebelum jaringan rel kereta ini gabung menjadi satu di Jawa itu terpisah di beberapa sektor dan pembangunannya bertahap,” bebernya.
Tjahjana melanjutkan bahwa alasan pemutaran lokomotif itu adalah torsi lokomotif kereta api maju dan kabin belakang agar dekat dengan pembakaran.
“Kenapa lokomotifnya diputar itu adalah pertama untuk safety kabin masinis dan nomor dua memang posisi daya dorong kereta api yang optimal kondisi maju. Karena hitungan torsinya posisi maju. Kenapa juga keamanan masinis karena kabin belakang itu untuk mendekatkan pembakaran,” tambahnya.
Selain untuk keamanan masinis, turntable juga mempermudah pengisian bahan bakar. Di mana dulu kereta api masih menggunakan bahan bakar kayu dan batu bara, berbeda dengan sekarang yang menggunakan solar.
Baca Juga: Iwapi Kabupaten Malang Kupas Peran UMKM Dalam Menghadapi Dinamika Ekonomi Global
Sementara itu, Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif menyampaikan, jika turntable di Stasiun Kota Baru Malang masih digunakan dan kondisinya tetap baik sampai saat ini. Perawatan juga dilakukan secara berkala pada alat pemutar lokomotif tersebut.
“Semuanya masih berfungsi dengan baik sampai hari ini, perawatan juga berjalan. Setiap hari ada 5 lokomotif yang melakukan pemutaran di tempat itu,” terangnya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, proses pengoperasian turntable di Stasiun Kota Baru Malang itu dilakukan secara manual dengan tenaga manusia. Untuk memutar satu lokomotif biasanya membutuhkan 4 orang.
Awalnya, lokomotif kereta akan dimasukkan ke dalam turntable, kemudian dikunci agar tidak bergeser. Setelah dikunci, 4 orang akan mengambil posisi masing-masing dan mendorong turntable.
“Jika lokomotifnya sudah diputar akan dilepas kuncinya dan dimasukkan kembali ke jalur kereta awal,” ujar Luqman.
Writer: Yona Arianto
Editor: Dwi Lindawati