MALANG, Tugujatim.id – Sekolah Islam Sabilillah Malang (SISMA) mengukuhkan ratusan siswa barunya dalam kegiatan Orientasi Sistem Pendidikan Islam Sabilillah (OSPIS) pada Sabtu (13/7/2024). Menariknya, putri dari Rois Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Muhammad Cholil Nafis yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah menjadi salah satu peserta didik baru.
Dalam kesempatannya, KH Cholil Nafis mengatakan bahwa dirinya menitipkan pendidikan anaknya dan anak anak lain kepada guru-guru terbaik Sekolah Islam Sabilillah Malang (SISMA). Kesuksesan seorang anak menurutnya tak lepas dari peran guru yang ikhlas membukakan jendela pengetahuan.
“Saya sangat senang putri saya memilih sekolah ini, bukan karena paksaan tetapi pilihan sendiri,” ucapnya.
Dia juga mengajak para wali murid untuk mendoakan putra putrinya agar diberikan kelancaran dalam menempuh pendidikan. Dia juga berpesan agar para siswa di Sekolah Islam Sabilillah Malang (SISMA) giat belajar dan konsisten menyelesaikan apa yang telah dimulai.

“Selesaikan apa yang sudah dimulai. Jaga nama baik orang tua, keluarga dan sekolah. Kalian sudah berada di tempat yang tepat,” ujarnya.
Sebagai informasi, pengukuhan siswa baru mulai jenjang TK, SD, SMP hingga SMA itu juga dihadiri para wali murid. Kegiatan OSPIS tersebut juga merupakan program pembentukan karakter Sekolah Islam Sabilillah Malang (SISMA) tahun ajaran 2024/2025.
Diketahui, ada 646 siswa baru yang tersebar di TK Islam Sabilillah Malang 1 dan 2, SD Islam Sabilillah Malang 1 dan 2, SMP Islam Sabilillah Malang, serta SMA Islam Sabilillah Malang Boarding School Sistem Pesantren.
Pengukuhan siswa baru ini dipimpin langsung oleh Direktur Sekolah Islam Sabilillah Malang (SISMA), Prof. Ibrahim Bafadal. Dalam sambutannya, para siswa diharapkan bisa sukses menempuh pendidikan di Sekolah Islam Sabilillah Malang (SISMA).

“Sehingga kedepan mereka bisa menjadi pemimpin pemimpin peradapan dunia yang agamis, negarawan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, menguasai bahasa internasional dan berprestasi yang dilandasi akhlakul karimah,” tuturnya
“Yakni karakter siswa Sabilillah yang penuh cinta. Cinta kepada Allah dan Rasul, cinta pada orang tua dan guru, diri sendiri, sesama, ilmu pengetahuan dan teknologi, cinta pada bangsa dan negara,” sambungnya.
Pihaknya memandang bahwa perkembangan teknologi saat ini bisa menjadi peluang para generasi muda untuk meraih kesuksesan pendidikan. Namun perkembangan teknologi juga sekaligus menjadi ancaman dan tantangan generasi muda dalam menatap masa depan.
“Untuk itu, di sekolah dan di rumah, anak harus dididik dan diawasi dengan baik-baik. Bagi orang tua, doakan anak-anaknya. Doa untuk anak itu bagaikan doa Nabi untuk umatnya. Jadi berdoalah untuk kebahagiaan, kelancaran kesuksesan dalam mendidik anak,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Kesiswaan, Humas dan Kerja sama PPDB Sekolah Islam Sabilillah Malang (SISMA), Luqman menambahkan bahwa setelah menjalani OSPIS, para siswa baru akan menjalani masa pembentukan karakter (MBK) hingga Oktober 2024 nanti.
“Tujuannya, untuk menumbuhkan akhlak (adab), memiliki kesadaran untuk selalu belajar dan berbuat baik, memiliki keingintahuan tinggi, memiliki kegigihan, kedisiplinan, inisiatif, kemandirian, mampu bekerja tim, berperilaku rapi, tanggung jawab, terampil menggunakan AI dalam belajar, tangguh terhadap hambatan, tantangan, ancaman dan gangguan,” jelasnya.
Di sisi lain, Luqman juga melaporkan bahwa Sekolah Islam Sabilillah Malang (SISMA) telah melaksanakan proses PPDB dengan ketat melalui 5 jalur. Yakni jalur reguler internal, jalur reguler eksternal, jalur prestasi undangan, jalur inden internal dan jalur inden eksternal.
“Alhamdulillah, jumlah peserta didik baru di Sekolah Islam Sabilillah Malang (SISMA) yang diterima adalah sejumlah 646 peserta didik yang tersebar jenjang TK hingga SMA,” paparnya.
Para siswa jenjang TK hingga SMP berasal dari Malang Raya. Sedangkan siswa jenjang SMA berasal dari 47 persen Malang Raya, 38 persen Pulau Jawa, 15 persen luar Jawa.
Dari data ini, peserta didik Sekolah Islam Sabilillah Malang (SISMA) telah tersebar di 33 provinsi. Hal ini menunjukkan bahwa SMA Islam Sabilillah Malang Boarding School Sistem Pesantren sudah menjadi pilihan masyarakat Indonesia dan mampu bersaing di level nasional.

Untuk memberi layanan pendidikan yang optimal, Sekolah Islam Sabilillah Malang (SISMA) melakukan pemenuhan pendidik dan tenaga kependidikan yang profesional. Setidaknya, tim pengembangan Sabilillah ada 3 profesor dan 183 pendidik baik kualifikasi S1 hingga S3. Dengan total siswa sebanyak 1.942, artinya rasio jumlah pendidik dan siswa 1:10.
“Perintis yayasan dan pengembang pendidikan Sabilillah pernah menyampaikan, jangan menjadi seperti air yang menggenang, karena akan bau dan keruh. Jadilah seperti air yang terus mengalir,” ucapnya.
“Karena air yang terus mengalir menjadi jernih. Mengalir artinya terus bergerak, maju dan bergerak sampai ke tujuannya, tidak pernah berhenti memberikan manfaat kepada siapapun,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Reporter: M Sholeh
Editor: Darmadi Sasongko