BATU, Tugujatim.id – Banjir bandang yang menimpa Kota Batu baberapa saat lalu membuat pihak pemerintah daerah tersebut mulai menyadari pentingnya penghijauan di hulu Sungai Brantas. Karena itu, Dinas Lingkungan Hidup Kota Batu menyiapkan 2.300 tanaman tegakan untuk ditanam di kawasan tersebut.
Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya erosi yang bisa menimbulkan banjir bandang seperti terjadi pada 4 November 2021 lalu.
Seperti diketahui, bencana air bah itu ditengarai karena adanya alih fungsi lahan di bagian hulu sungai Brantas. Kepala DLH Kota Batu Aris Setiawan menjelaskan, dari 2.300 tanaman tersebut terdiri dari 3 varietas tanaman tegakan.
”Ada 1000 pohon bambu, 1000 tanaman vetiver, dan 300 pohon beringin,” ungkapnya dihubungi, Kamis (11/11/2021).
Langkah ini menurut Aris merupakan bentuk Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL). Dan, sudah dikoordinasikan dengan Perhutani untuk ditanam di lahan kelola Perhutani seluas 600 hektar.
Seperti diketahui, lahan Perhutani yang berstatus hutan lindung seluas 600 hektar itu dimanfaatkan untuk kawasan pertanian dengan tanaman sayur-mayur. Di mana faktor itu juga yang membuat kawasan itu tidak mampu mengikat air hujan.
Terpisah, Wakil Ketua DPRD II Kota Batu, Heli Suyanto, mendukung upaya penghijauan dalam rangka penanganan pasca bencana banjir bandang. Dia mengimbau kedua pihak DLH dan Perhutani harus berkomitmen penuh agar kejadian bencana ini tidak sampai terulang.
“Dalam kondisi begini memang tidak bisa saling menyalahkan. Harus duduk bersama mengupas problema lahan ini,” tuturnya.