MOJOKERTO, Tugujatim.id – Pembinaan sepak bola usia dini dianggap menjadi kunci penting melahirkan atlet-atlet berprestasi. Sebab, usia ini beririsan dengan aktivitas sehari-hari pemain, salah satunya kegiatan pendidikan.
Pengurus Gen-B Kota Mojokerto Muh. Taufiq menjelaskan, dirinya tidak dapat memungkiri banyak anak didiknya masih berusia sekolah. Selain diberikan materi-materi tentang sepak bola, dia mengatakan, hasil pemain selama satu semester turut dilaporkan kepada orang tuanya. Tujuannya agar wali murid yang bersangkutan mengetahui perkembangan anaknya saat menjadi pemain bola.
Baca Juga: Hangat! 7 Desain Rumah Panggung Kayu Modern Terbaru dan Kekinian: Sejuk dan Homey Banget Bikin Betah
“Setiap semester kami berikan report kepada wali murid. Jadi, rutin kami kumpulkan setiap semester sekali agar wali murid paham bagaimana kondisi dan performa pemain,” kata Taufiq, Sabtu (20/01/2024).
Model kurikulum yang diadopsi oleh Gen-B mengacu pada ketentuan dari PSSI Pusat. Tidak hanya itu, kurikulum yang digunakan bertujuan agar perkembangan pemain tidak mandek meski baru berusia belasan tahun.
“Karena justru perkembangan pemain belasan tahun harus benar-benar dipantau. Misal usia 15 tahun mau masuk ke usia 17. Nah, kami berusaha menjaga rentang waktu itu dengan pembinaan-pembinaan. Karena kalau tidak terpantau, maka sayang sekali pemain tidak bisa berkembang,” ungkap Taufiq.
Selain memberikan laporan rutin, siasat dari Gen-B agar pendidikan pemain tidak terganggu adalah membikin event pada hari-hari libur. Selain itu, bila terdapat event resmi seperti Piala Soeratin, klub yang bermarkas di Gelora A. Yani Kota Mojokerto ini menjalin komunikasi intens dengan pihak sekolah.
“Tujuannya agar diberikan izin dari sekolah. Terlebih bila pemain bisa meraih prestasi, tentu yang bersangkutan bisa membanggakan sekolah masing-masing. Selain itu, prestasi pemain bisa saja digunakan untuk mendapat beasiswa dari sekolah,” beber Taufiq.
Writer: Hanif Nanda Zakaria
Editor: Dwi Lindawati