SURABAYA, Tugujatim.id – Fadly Satrianto, 28, yang menjadi korban jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182 di Kepulauan Seribu, merupakan sosok yang baik, ramah, dan mudah bergaul. Hal itu diceritakan oleh Silvy Octavia Zanita, kakak kedua Fadly, yang begitu sering berbagi cerita dan kesulitan pada Fadly.
“Kami tiga bersaudara, kakak saya laki-laki, saya perempuan, dan adik saya Fadly. Dia adalah sosok yang ramah, mudah bergaul, dan temannya banyak. Di keluarga juga menghargai ayah dan ibu. Sempat S-1 Hukum Unair, cum laude. Sudah selesai S-1 Hukum, dia ingin jadi pilot. Sehingga 1-1,5 tahun di Sekolah Penerbangan NAM Air di Bangka Belitung dan bertugas di NAM Air selama 3 tahun,” cerita Silvy mengenai adiknya pada Tugu Jatim Rabu (13/01/2021).
Silvy menjelaskan, secara pribadi Fadly adalah orang yang baik. Dia juga aktif dalam berbagai komunitas, organisasi, dan perkumpulan seperti motor/mobil, band, dan lain-lainnya.
“Secara pribadi, dia orang yang baik. Dia juga ikut di berbagai perkumpulan, dengan orang lain juga sangat santun. Dulu dia SD di Hang Tuah 4, SMP Negeri 2 Surabaya, SMA Negeri 4 Surabaya, kelahiran tahun 1992, organisasi di kampus kaya BEM, dia aktif di organisasi mana saja,” jelas Silvy di rumah duka, Jl Tanjung Pinang 72A Surabaya.
Fadly juga sosok yang suka bercerita ke Silvy. Begitu juga sebaliknya, Silvy sering cerita mengenai banyak hal ke Fadly. Bila ada kesulitan, keduanya sering saling membantu. Keluarga yang terbuka dan saling dekat satu sama lain.
“Dia adik saya yang paling dekat dan sangat dekat sekali dengan saya, apa pun saya ceritakan ke dia, saya juga banyak belajar dari dia. Dia kesulitan apa saya bantu dan saya kesulitan apa dia bantu. Artinya, kami keluarga yang ‘open’,” pungkas Silvy pada Tugu Jatim.
Untuk kabar terbaru, jenazah Fadly Satrianto sudah teridentifikasi oleh NAM Air. Pada hari ini (13/01/2021), keluarga masih proses memutuskan kapan jenazah Fadly bisa dipulangkan ke Surabaya, sembari menunggu konfirmasi dari RS Polri di Keramat Jati. (rangga aji/ln)