KEDIRI, Tugujatim.id – Monumen Simpang Lima Gumul (SLG) jadi landmark ikonik di Kabupaten Kediri yang terinspirasi dari Arc de Triomphe di Paris. Dibangun pada 2003 dan diresmikan pada 2008, SLG berfungsi sebagai pusat pertemuan lima jalan utama di Kecamatan Ngasem.
Monumen ini diduga terinspirasi oleh ambisi Raja Jongko Joyoboyo dari Kerajaan Kediri abad ke-12 untuk menyatukan lima wilayah di bawah kekuasaannya. Dengan desain megah dan relief yang menggambarkan sejarah serta budaya Kediri, SLG menjadi simbol kebanggaan daerah sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Lokasi Simpang Lima Gumul
Simpang Lima Gumul terletak di pusat pertemuan lima jalan utama di Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Lokasinya yang strategis memudahkan pengunjung untuk mengakses monumen ini.
Baca Juga: Integrasi Coding dan AI dalam Kurikulum Pembelajaran Sebagai Langkah Strategis
Dengan bentuk yang menyerupai Arc de Triomphe, Simpang Lima Gumul menjadi daya tarik utama di Kediri dan sering dikunjungi wisatawan lokal maupun luar daerah.
Fasilitas Simpang Lima Gumul
Di sekitar Simpang Lima Gumul, pengunjung dapat menikmati berbagai fasilitas pendukung seperti gedung serbaguna, pasar malam, dan taman wisata. Kawasan ini juga dilengkapi dengan jogging track yang ramai dikunjungi pada akhir pekan serta pasar Tugu yang menawarkan kuliner tradisional.
Dalam waktu dekat, kawasan ini akan ditambah dengan fasilitas baru seperti hotel, mall, pertokoan, pusat grosir, serta pusat produk dan cinderamata. Area monumen akan dioptimalkan untuk fasilitas minimarket, gedung pertemuan, dan pusat informasi pariwisata.
Harga Tiket Masuk, Biaya Parkir, dan Jam Operasional
Untuk memasuki kawasan Simpang Lima Gumul, pengunjung tidak dikenakan biaya masuk, namun akan dikenakan tarif parkir. Biaya parkir untuk kendaraan mobil sebesar Rp5.000, sementara untuk motor Rp2.000.
Baca Juga: Pengasuh Panti Asuhan di Malang Cabuli Anak Asuh Kakak Beradik
Monumen ini terbuka setiap hari dengan pengunjung sering datang di pagi hari untuk berolahraga atau pada malam hari untuk menikmati suasana dan kuliner di sekitar kawasan. Jam operasional biasanya dimulai pagi hari hingga malam dengan kegiatan seperti pasar malam yang ramai pada akhir pekan.
Review Wisatawan Simpang Lima Gumul
Wisatawan yang berkunjung ke Simpang Lima Gumul memberikan respons positif dengan banyak yang mengagumi monumen tersebut. Beberapa pengunjung bahkan menyebutnya sebagai “replika Paris di Kediri.”
Salah satu pengunjung dengan akun @antonyusp.mujito menulis komentarnya di Instagram.
“Kediri replika Paris Perancis 😍Eropanya Jawa Timur 👍😁.”
Banyak pengunjung yang merasa rindu akan Kediri dan terkesan dengan pemandangan yang mirip dengan suasana luar negeri, seperti yang diungkapkan oleh @pupuh_wahyu_pertiwi dan @atansupriadi di media sosial.
“Aku rindu Kediri… Kapan bisa ke sana lagi 😥”
“Viewnya macam di luar negeri, jadi rindu balik ke sana lagi”
Keindahan dan keunikan SLG menjadi daya tarik utama, menjadikannya tempat yang sering dikunjungi wisatawan dari luar daerah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Tugujatim.id
Writer: Reihan Ali Ramadhan Fajariansyah/Magang
Editor: Dwi Lindawati