KEDIRI, Tugujatim.id – Semangat Raden Ajeng (RA) Kartini untuk memberdayakan dan memperjuangkan kesetaraan perempuan dalam pendidikan dan kehidupan sosial menjadi inspirasi banyak orang saat ini. Terutama di kalangan pemuda dan aktivis perempuan. Seperti yang dilakukan Fina Badihatun Nuroniyah, Ketua Kopri PC PMII (Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) Kediri.
Dara kelahiran Banyuwangi itu membawa semangat Kartini dalam mendedikasikan diri bagi kaum perempuan di Kediri. Hal ini diungkapkan olehnya bertepatan dengan peringatan Hari Kartini pada Kamis (21/4/2022).
Dedikasi perempuan kelahiran 19 Agustus 1998 itu terbukti melalui amanah besar yang diembannya. Fina, begitu pangilan akrabnya, didapuk menjadi Ketua Korp Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Puteri (Kopri) Cabang Kediri yang menaungi wilayah Kabupaten dan Kota Kediri.
Melalui amanah yang dititipkan itulah tugas sosial untuk meningkatakan Sumberdaya Manusia (SDM) di Kediri terutama kaum hawa berada di pundaknya, setidaknya bagi para kadernya di PMII.
Bak Kartini masa kini, perempuan yang pernah mengenyam pendidikan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri itu harus memiliki tenaga ekstra. Sebab, tugas yang dipanggulnya menuntut Fina memiliki tenaga dan pikiran yang lebih untuk meningkatkan kualitas diri mahasiswi di Kediri.
Kecintaan serta dedikasinya terhadap organisasi memang dipupuk sejak dia menjadi mahasiswa baru. Berawal dari kesukaannya membaca dan berdiskusi, dia lalu banyak terlibat di setiap momentum diskusi maupun seminar yang digelar organisasinya.
“Awal mula tertarik itu saat diskusi, selain bisa menambah wawasan, kita juga bisa mengasah kemampuan dan keberanian diri untuk berpendapat,” jelas perempuan berjas warna biru itu, Kamis (21/4/2022).
Pilihan menjadi aktivis perempuan sudah dia putuskan dari awal. Fina mengabdikan diri dengan segala apa yang bisa dilakukan untuk organisasi. Dia membawa semangat Kartini sebagai teladan bagi kaum hawa saat ini.
“Selalu mengajak kepada mahasiswi untuk membentuk mental saat diskusi atau saat ngopi. Karena itu penting sekali apalagi mengenai permasalahan gender,” ujarnya.
Menurutnya, banyak potensi yang dimiliki perempuan di Kediri. Terutama yang sedang duduk di bangku kuliah untuk menjadi calon pemimpin masa depan. Namun, dia menilai ada sesuatu yang masih menghambat ruang eksplorasi untuk berkarya dan berinovasi bagi perempuan.
“Saya prihatin jika melihat banyak perempuan merasa ruang prosesnya terbatas. Karena kami hari ini memiliki potensi dan peluang yang sama untuk menjadi orang sukses menduduki posisi strategis. Sukses itu tidak melihat gender. Sukses itu melihat usaha. Siapa yang usahanya gigih maka kesuksesan menunggunya,” jelasnya.
Untuk menggali potensi diri itu, menurut Fina dapat dikembangkan melalui pola pikir kritis di kalangan mahasiswi. Kritis itu bisa dibangun lewat banyak hal seperti diskusi, melihat fenoma kampus dan perhatian khusus terhadap suatu kejadian di masyarakat.
Dia berusaha keras memancing semangat mahasiswi dengan meningkatkan keberaniannya. Fina berkeinginan perempuan dapat secara total berkarya dan bebas mengekspresikan kemampuan yang dimilikinya.
“Makanya saya getol menanamkan karakter keperempuanan kepada kader PMII puteri lainnya. Ketika seorang perempuan itu menjadi pemimpin, maka pola pikir kritis dan kemapuan publik speaking sudah harus baik sehingg dia bisa terlihat sebagai sosok yang berkualitas,” ungkapnya.
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugujatim , Facebook Tugu Jatim ,
Youtube Tugu Jatim ID , dan Twitter @tugujatim